20 March 2022

Arab Saudi Tiadakan Karantina, Tetap Gunakan Masker

MAKASSAR, BKM -- Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan baru terkait penyelenggaraan umroh, yakni meniadakan karantina dan PCR bagi jemaah. Menyikapi hal itu, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafied, menjelaskan bahwa, secara umum physical distancing di Arab Saudi sudah ditiadakan baik di ruangan tertutup maupun terbuka. Tetapi jemaah tetap menggunakan masker di ruang tertutup. "Kemudian pemeriksaan antigen PCR itu sudah tidak lagi. Karantina nya juga sudah ditiadakan. Itu baru-baru dikeluarkan oleh Arab Saudi," ujarnya, Senin (7/3). Meski begitu, peraturan itu khusus di Arab Saudi. Jemaah akan tetap mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia sebelum pemberangkatan maupun kepulangan. Yakni tetap melakukan karantina dan tes PCR. Dengan diadakannya karantina dan PCR di Arab Saudi, kemungkinan biaya yang harus dikeluarkan jemaah nantinya ikut berkurang. Biaya umroh berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 777 yakni penyelenggaraan ibadah umroh minimal Rp26 juta. (jun)
20 March 2022

Sulsel Bersiap Ubah Pandemi ke Endemi

MAKASSAR, BKM -- Organisasi kesehatan dun- iaatau WorldHealthOrganization(WHO)telah memberi sinyal kalau mereka akan mengubah status pandemi covid-19 ke endemi. Olehnya itu, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan protokol terkait peralihan pandemi ke endemi, atau covid dianggap penyakit biasa yang mewabah di wilayah tertentu. "inikan sekarang sudah ada siny- al dari WHO untuk mengubah status pandemi ke endemi, dan pemerintah Indonesia melalui Kemenkes sudah mempelajari. Dan kemungkinan juga Kemenkes sudah mulai melakukan skenario-skenario untuk mengubah pandemi ke arah endemi," ungkap Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Sulsel, dr Arman Bausat. Senin (7/3). Meski begitu, dr Arman memperkirakan, pengalihan status pandemi ke endemi nanti akan diberlakukan secara bertahap. Pasalnya, jika cakupan vaksinasi menjadi pesyaratan, kata dia, bisa saja status disetiap provinsi akan berbeda-beda. "Untuk menjadi endemi kan dianggap cakupan vaksinasi harus lengkap. Nah, sementara kita ada beberapa provinsi yang cakupan vaksin dosis satu dan dua sudah bagus sekali. Kalau Sulsel, mungkin nanti salah satu indikator untuk mengarah ke endemi kan mungkin dosis satu dan dua sudah harus 70 persen minimal cakupannya," ujarnya. Dr Arman menyebut, telah ada beberapa provinsi yang menurutnya sudah bisa beralih dari status pandemi ke endemi berdasarkan cakupan vaksinasinya yakni Pulau Jawa dan Sumatera. Sementara, untuk di Pulau Sulawesi dan Papua cakupan vaksinasinya masih rendah. "Sehingga diputuskan syarat syarat indikator untuk bisa mengarah ke endemi. Vaksinasi ini harus rata semua, lansianya harus rata diatas 70 persen, anak anak di atas 70 persen, umum 70 persen. Beeberapa provinsi sudah menuju ke sana terutama di pulau Jawa dan Sumatera, kita di Sulsel maupun di Papua masih rendah," jelasnya. Sementara itu, Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin mengatakan, boleh-boleh saja pemerintah berniat masuk ke fase endemi. Namun dengan catatan, harus ada dukungan. Pemerintah dan masyarakat harus solid bersatu. Sepanjang covid-19 melanda Indonesia, masih sering ditemui persoalan ketiadaan data sebagai dasar pengambilan kebijakan berbasis bukti. Terdapat diskrepansi antara data pemerintah pusat dan daerah dan tidak seluruh penyajian data dilakukan real time. "Perbedaan data ini mengakibatkan pengambilan keputusan untuk kebijakan pandemi sering kali menjadi tidak sinkron," beber dokter Koboi, panggilan akrab Wachyudi Muchsin. (jun)
20 March 2022

Dinkes Minta Jangan Lupakan Bulan Imunisasi Anak

MAKASSAR, BKM -- Vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun terus dilaksanakan, termasuk di Provinsi Sulawesi Selatan. Namun di satu sisi, ada satu hal lain yang tidak boleh dilupakan oleh orang tua yakni Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Arman Bausat terkait imunisasi rutin, Minggu (6/3). Dia mengimbau masyarakat agar tidak hanya melaksanakan vaksinasi covid-19 untuk anak tapi juga imunisasi rutin. "Selama ini kita hanya berfokus ke covid-19 dan imunisasi rutin untuk bayi dan anak sekolah sempat terlupakan. Tapi saya kira mulai kembali normal," ucapnya. Arman menyebutkan terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin selama masa pandemik covid-19. Ada berbagai faktor yang membuat penurunan itu, salah satunya yaitu ketakutan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan di awal masa pandemik covid-19. Tak butuh waktu lama vaksinasi covid-19 akhirnya dimulai. Namun hal ini justru menjadi tantangan baru sebab pemerintah maupun masyarakat lebih fokus menggenjot vaksinasi covid-19 dan cenderung menomorduakan imunisasi rutin. Ketika capaian vaksinasi semakin tinggi, imunisasi rutin pun digalakkan kembali. Sayangnya, sebagian masyarakat terlanjur takut akibat maraknya kabar hoax berseliweran terkait vaksin sehingga membuat mereka urung mengimunisasi anaknya. "Ada ketakutan ibu-ibu sekarang, anaknya yang masuk vaksin rutin di sekolah usia sekolah kelas 1, kelas 2, kelas 5," kata Arman. Imunisasi rutin akan digalakkan kembali bulan ini yakni Maret hingga April mendatang. Di Sulsel, imunisasi rutin menyasar anak usia 9 bulan sampai 12 tahun. "Sekarang ini kita mulai menggalakkan bulan vaksinasi rutin. BIAS digalakkan kembali. Kenapa? Kita jangan fokus ke covid-19 saja, nanti muncul lagi pen- yakit lain seperti campak, dan lain-lain. Itulah yang harus digalakkan kembali," kata Arman. Pada masa pandemik covid-19, imunisasi tetap harus diberikan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti campak dan rubella. "Jadi perlu diingatkan bahwasanya vaksinasi rutin yang biasa dilakukan akan dilakukan kembali semua demi mereka untuk membentuk kekebalan mereka," kata Arman. Imunisasi rutin, kata Arman, sangat penting bagi bayi dan anak-anak. Imunisasi rutin setidaknya mampu mencegah kematian 2-3 juta anak setiap tahun. Arman menyebutkan cakupan imunisasi rutin di Sulsel cukup tinggi yaitu 98 persen dari target nasional. Namun cakupan imunisasi lengkap masih berada di angka sekitar 80 persen. "Vaksinasi lengkap itu maksudnya sekitar 10 jenis vaksin seperti campak, hepatitis, dan lain-lain masih belum lengkap. Tapi kalau rutin pasti dilakukan tapi kadang-kadang divaksin sekarang tapi dua bulan kemudian belum tentu datang," katanya. (jun)
20 March 2022

Kapolrestabes Pantau Vaksinasi diMalPipo

MAKASSAR, BKM-- Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto, menghadiri kegiatan vaksinasi serentak di seluruh Indonesia melalui zoom meeting yang dipimpin langsung oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pelaksanaan kegiataan vaksinasi berlangsung di Mall Pipo Jalan Metro Tanjung Bunga. Usai mengikuti Zoom Meeting kapolrestabes mengunjungi dan memantau kegiatan Vaksinasi di Mall Pipo, Jalan Metro Tanjung Bunga melihat petugas kesehatan yang melayani peserta vaksinasi didampingi oleh Kasi Humas Polrestabes Makassar. Kapolrestabes Makassar meminta ke para kapolsek agar memerintahkan anggota bhabinkamtibmas yang bertugas di tingkat kelurahan mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksinasi di tempat vaksinasi. Hadir dalam kegiatan vaksinasi, PJU Polrestabes Makassar, Kapolsek Mariso, Kompol Pol Anita Taherong, kapolsek Tamalate, ketua Yayasan Anak Bangsa Berahklak Mulia, dr Nuraida, Kepala Dinkes Kota Makassar, Willem Andry (GM Phinisi Point) dan peserta vaksin anak dari SD dan umum. Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando, mengatakan, kegiatan vaksinasi ini juga dilakukan di beberapa sekolah di Makassar untuk anak-anak sekolah yang belum divaksinasi. (jun)
20 March 2022

Kapolrestabes Pantau Vaksinasi Lansia

MAMAJANG, BKM-- Pelaksanaan vaksinasi untuk warga lanjut usia (lansia) secara serentak melalui giat vicon vaksinasi massal di seluruh Indonesia, dan dipantau langsung oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sementara pelaksanaan vaksinasi massal lansia di kota Makassar, dipusatkan di Mall Ratu Indah (MaRI), Jalan Dr Sam Ratulangi, Kelurahan Mamajang Luar, Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Usai vicon Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto memantau pelaksanaan vaksinasi lansia. Hadir dalam vaksinasi lansia, Dandim 1408 / Makassar, Letkol Infantri Nurman Sehendra, Kepala Staf Kodim 1408 / Makassar, Letkol Infantri Muh. Adnan, Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Nani, PJU Polrestabes Makassar, Kapolsek Mamajang, Kompol Mariana Taruk Rante, dan para panitia pelaksana vaksinasi dan peserta vaksin. Kapolrestabes Makassar mengatakan, ia selalu mengimbau ke anggota bhabinkamtibmas yang bertugas di kelurahan agar mendata warga lansia yang belum divaksin termasuk masyarakat umum. (jul)
18 March 2022

102 Warga Binaan LPKA Divaksin Booster

Sekitar 102 warga binaan mendapatkan jatah vaksin booster. Pemberian vaksin ini bekerja sama dengan RS Angkatan Udara Dody Sardjoto.
18 March 2022

Vaksinasi Pertama Pangkep Capai 89 Persen

Pemerintah Kabupaten Pemkab) Pangkep bersama jajaran Forkopimda melakanakan rapat koordinasi (Rakor) perce￾patan vaksinasi, di ruang pola kantor bupati, Selasa (15/3).
18 March 2022

Kapolrestabes Dampingi Kapolda Ikut Road Show Vaksinas

Kapol￾restabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto, mendampingi Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana road show vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis 1 dan 2 serta vaksin booster untuk guru dan tenaga kependidikan.