Dinkes Minta Jangan Lupakan Bulan Imunisasi Anak

Dinkes Minta Jangan Lupakan Bulan Imunisasi Anak

 
Dinkes Minta Jangan Lupakan Bulan Imunisasi Anak
 
MAKASSAR, BKM -- Vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun terus dilaksanakan, termasuk di Provinsi Sulawesi Selatan. Namun di satu sisi, ada satu hal lain yang tidak boleh dilupakan oleh orang tua yakni Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
 
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Arman Bausat terkait imunisasi rutin, Minggu (6/3). Dia mengimbau masyarakat agar tidak hanya melaksanakan vaksinasi covid-19 untuk anak tapi juga imunisasi rutin.
 
"Selama ini kita hanya berfokus ke covid-19 dan imunisasi rutin untuk bayi dan anak sekolah sempat terlupakan. Tapi saya kira mulai kembali normal," ucapnya.
 
Arman menyebutkan terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin selama masa pandemik covid-19. Ada berbagai faktor yang membuat penurunan itu, salah satunya yaitu ketakutan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan di awal masa pandemik covid-19.
 
Tak butuh waktu lama vaksinasi covid-19 akhirnya dimulai. Namun hal ini justru menjadi tantangan baru sebab pemerintah maupun masyarakat lebih fokus menggenjot vaksinasi covid-19 dan cenderung menomorduakan imunisasi rutin.
 
Ketika capaian vaksinasi semakin tinggi, imunisasi rutin pun digalakkan kembali. Sayangnya, sebagian masyarakat terlanjur takut akibat maraknya kabar hoax berseliweran terkait vaksin sehingga membuat mereka urung mengimunisasi anaknya.
 
"Ada ketakutan ibu-ibu sekarang, anaknya yang masuk vaksin rutin di sekolah usia sekolah kelas 1, kelas 2, kelas 5," kata Arman.
 
Imunisasi rutin akan digalakkan kembali bulan ini yakni Maret hingga April mendatang. Di Sulsel, imunisasi rutin menyasar anak usia 9 bulan sampai 12 tahun.
 
"Sekarang ini kita mulai menggalakkan bulan vaksinasi rutin. BIAS digalakkan kembali. Kenapa? Kita jangan fokus ke covid-19 saja, nanti muncul lagi pen- yakit lain seperti campak, dan lain-lain. Itulah yang harus digalakkan kembali," kata Arman.
 
Pada masa pandemik covid-19, imunisasi tetap harus diberikan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti campak dan rubella.
 
"Jadi perlu diingatkan bahwasanya vaksinasi rutin yang biasa dilakukan akan dilakukan kembali semua demi mereka untuk membentuk kekebalan mereka," kata Arman.
 
Imunisasi rutin, kata Arman, sangat penting bagi bayi dan anak-anak. Imunisasi rutin setidaknya mampu mencegah kematian 2-3 juta anak setiap tahun.
 
Arman menyebutkan cakupan imunisasi rutin di Sulsel cukup tinggi yaitu 98 persen dari target nasional. Namun cakupan imunisasi lengkap masih berada di angka sekitar 80 persen.
 
"Vaksinasi lengkap itu maksudnya sekitar 10 jenis vaksin seperti campak, hepatitis, dan lain-lain masih belum lengkap. Tapi kalau rutin pasti dilakukan tapi kadang-kadang divaksin sekarang tapi dua bulan kemudian belum tentu datang," katanya. (jun)