ASN dan Non ASN Diwajibkan Bawa Lima Orang untuk Divaksin

Saat ini, kecamatan dengan capaian vaksin terendah adalah Kecamatan Turikale dan Mandai.

 
MAROS, BKM -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros akan membuat gerakan yang berisi kewajiban bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN agar membawa lima orang warga untuk melakukan vaksinasi.
‘’Imam dusun dan desa wajib membawa 20 orang ke lokasi vaksin. Insya Allah mulai Senin. Saat ini kita sedang mengatur regulasi dan teknisnya,’’ kata Bupati Maros, Chaidir Syam, usai melakukan rapat percepatan vaksinasi bersama para camat dan kepala desa di Kabupaten Maros melalui zoom meeting, Selasa (4/1).
Upaya itu dilakukan Pemkab Maros agar masyarakat segera melakukan vaksinasi. Mengingat, angka vaksinasi masih di bawah angka 70 persen.
‘’Langkah ini dalam rangka mempercepat herd immunity bagi masyarakat di Maros,’’ katanya.
Alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itu mengatakan, saat ini capaian vaksin di Maros masih diangka 66,20 persen. '’66,20 persen itu berdasarkan data Pcare. Namun jika berdasarkan data yang berKTP Maros, sudah mencapai 70,26 persen atau
sekitar 210.379 orang,’’ ungkapnya.
Awal tahun 2022 ini target capaian vaksin harus 100 persen. ‘’Target Februari 100 persen untuk dosis pertama, kemudian Maret 100 persen untuk dosis kedua. Kita akan genjot terus. Sebab sasaran kita masih ada sekitar 89.017 orang,’’ ucapnya.
Mantan ketua DPRD Kabupaten Maros itu juga akan memfokuskan vaksinasi lansia. Lantaran realisasi untuk kelompok tersebut masih rendah.
‘’Vaksinasi lansia masih sekitar 40 persen, dan akan terus kita genjot,’’ imbuh pria 44 tahun itu.
Chaidir mengungkapkan, kendala yang dihadapi pihaknya dalam melakukan vaksinasi untuk kaum lansia adalah para lansia tidak sanggup untuk mengantri
di gerai vaksin.
‘’Ada lansia secara fisik tidak sanggup antre. Ada juga lansia yang sudah tujuh kali ke lokasi vaksin tapi tekanan darahnya tinggi. Namun jika mereka tidak sanggup ke lokasi
vaksin, maka kami akan melakukan vaksinasi door to door,’’ ucapnya.
Saat ini, kecamatan dengan capaian vaksin terendah adalah Kecamatan Turikale dan Mandai.
‘’Karena memang jumlah sasaran di wilayah mereka tinggi. Salah satu langkah yang akan kami lakukan adalah mengencangkan
vaksinasi di lokasi yang padat penduduk,’’ tutup Chaidir. (sar/c)