Dompu (Suara NTB)
Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Dompu terus mendorong masyarakat untuk tetap disiplin dengan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Pencapaian vaksinasi dosis pertama yang telah mencapai 81,10 persen dan memenuhi syarat terbentuknya kekebalan kelompok tidak menjamin virus Covid-19 menjangkiti seseorang.
“Protokol kesehatan itu harus tetap diterapkan, kendati sudah divaksin. Varian baru, omicron yang sudah masuk (Indonesia) juga dapat dicegah dengan tetap disiplin protokol kesehatan,” kata kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Maman, SKM, MMKes kepada Suara NTB, Selasa (4/1) kemarin.
Karenanya, Maman mengaku, beberapa tim gugus Covid-19 secara intens menghimbau masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan Covid-19. Seperti jajaran tim gugus Covid-19 kecamatan Woja yang melakukan pembagian masker gratis. “Itu bagian dari himbauan kepada masyarakat untuk tetap disiplin prokes,” katanya.
Ipda Zaenal Arifin, S.IP, Kapolsek Woja mengakui, pembagian masker gratis bersama jajaran PKM Dompu Barat pada Senin (3/1) pagi yang dilakukan pihaknya agar masyarakat tetap disiplin dengan prokes Covid-19. “Karena memang masyarakat sudah mulai kendor dengan prokes Covid-19, makanya kami bersama PKM Dompu Barat melakukan pembagian masker gratis di beberapa titik,” ungkapnya.
Terkait capaian vaksinasi tingkat Kabupaten, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu mengatakan, saat ini sudah mencapai 81,10 persen untuk dosis pertama dan 34,73 persen untuk dosis kedua. Vaksin jenis Sinovac mendominasi penerima vaksin dosis pertama di Dompu, kini ketersediaannya sangat terbatas. Termasuk jenis Astrajeneca yang tengah diupayakan ke pemerintah atasan atau ke daerah lain untuk memenuhi target vaksin dosis kedua.
“Kita sedang mengupayakan ketersediaan sinovac untuk dosis kedua. Sinovac dan sedikit astrajeneca yang kita butuh sekarang. Kita lagi upaya untuk melobi terus ke pusat maupun ke provinsi. Mungkin ada daerah – daerah yang membutuhkan moderna, tapi dia punya stok sinovac, mungkin bisa kita tukar. Tapi setidaknya, kita tetap berusaha minta ke provinsi realokasi,” kata Maman.
Permintaan ketersediaan vaksin jenis sinovac, kata Maman, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan vaksin dosis kedua. Tapi juga untuk persediaan pemberian vaksin kepada anak sekolah usia 6 – 11 tahun. Anak sekolah direncanakan akan diberikan vaksin jenis sinovac. (ula)