DENPASAR, POS BALI - Gubernur Bali, Wayan Koster mengingatkan kembali bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Terlebih, telah muncul varian baru bernama Omicron. Menurut perkiraan badan kesehatan dunia WHO, varian Omicron telah muncul di lebih dari 88 negara, bahkan telah masuk ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan Koster dalam pidato akhir tahun 2021 dan menyambut tahun baru 2022, bertema “Solid Bergerak Dalam Bali Era Baru”, di Denpasar, Jumat (31/12).
"Menghadapi munculnya varian baru
Covid-19 tidak perlu disikapi dengan kekhawatiran dan ketakutan yang
berlebihan. Titiang mengajak sameton krama Bali sareng sami tetap waspada, tertib dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes), serta mematuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah," kata Koster.
Koster mengungkapkan, permasalahan dan tantangan dalam masa pandemi Covid-19 merupakan ujian berat, yang memerlukan keteguhan hati dan kesabaran revolusioner. "Astungkara, atas paswecan Ida Bhatara Sasuhunan, Leluhur dan Lelangit sami, serta berkat kerjasama, gotong-royong, sinergi dan kolaborasi kita meyakini, badai pandemi Covid-19 segera berlalu," ungkapnya.
Dikatakan, tahun 2022, kerja besar penuh tantangan menanti sebagai kelanjutan dampak pandemi Covid-19, khususnya yang berkaitan dengan sektor pariwisata dan perekonomian. Kondisi ini tentu memerlukan kesiapan mental dan komitmen kuat yang dilandasi atas sikap tulus, lurus, dan keluhuran hati dari seluruh masyarakat Bali, sesuai dengan swadharma masing-masing.
"Kita harus tetap semangat dan optimis menatap masa depan dalam Bali Era Baru mewujudkan visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali'," ajaknya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat agar tetap kompak, guyub, bersatu, gilik-saguluk, parasparo, salunglung sabayantaka, sarpana ya, se-ia sekata, seiring sejalan, bekerja sama dengan sama-sama bekerja, gotong-royong, pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama, amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua sebagaimana wejangan Yang Mulia Bapak Bung Karno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia.
"Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab besar terhadap eksistensi dan keberlanjutan Bali yang diwariskan oleh tabik pakulun Leluhur dan Lelangit Bali. Mari solid bergerak dalam Bali Era Baru di tengah perubahan yang dinamis dalam skala lokal, nasional, dan global dengan terus membangun hal-hal yang baik dalam diri kita, karena hanya di tangan kita-lah sesungguhnya nasib dan masa depan Bali dapat dijaga demi kelangsungan kehidupan generasi mendatang," ujarnya.
"Semoga sinar suci Hyang Widhi Wasa, Leluhur dan Lelangit Bali senantiasa
menuntun dan menguatkan kita untuk berani mengambil langkah dan membuat keputusan dalam situasi yang sulit serta penuh risiko, sepanjang berada di jalan yang benar/dharma sesuai kehendak-Nya," tandasnya. 019