DENPASAR, POS BALI - Transmisi lokal Covid-19 varian Omicron telah terdeteksi di Jakarta. Menyikapi hal itu, Bali pun telah bersiap mengantisipasi varian baru ini masuk ke Bali dalam momen natal dan tahun baru (nataru) dengan memperketat skrining di pintu masuk, khususnya di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.
Guna memastikan penjagaan di pintu masuk Bali khususnya di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana berjalan dengan baik, Gubernur Bali Wayan Koster bersama Pangdam IX/Udayana, dan Kapolda Bali bakal turun memantau langsung Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) di pintu masuk Bali tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengungkapkan, untuk mengantisipasi masuknya varian Omicron, pintu-pintu masuk Bali akan diperkuat dengan melakukan penebalan petugas untuk melakukan skrining. “Kami akan memperkuat pintu masuk,” ujarnya kepada POS BALI melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (30/12) kemarin.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, hingga mengikuti seluruh aturan dari pemerintah maupun Satgas Covid-19. “Kami juga tetap melakukan 3T, tracking, testing, dan treatment jika ditemukan terjadi kasus baru. 62 rumah sakit tetap disiagakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengungkapkan, sejak 24 Desember 2021 Pelabuhan Gilimanuk dijaga ketat. Langkah itu dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur nataru. Syukurnya, selama diperketat, petugas gabungan tidak menemukannya pelanggaran prokes.
“Kami bersama rekan TNI, Polri, dan Perhubungan melakukan penjagaan skrining Wisdom atau PPDN masuk ke Bali,” tegasnya.
Dalam pengetatan tersebut, pemeriksaan meliputi protokol kesehatan, penyelesaian vaksinasi Covid-19, dan hasil tes rapid antigen dengan hasil negatif. “Petugas berjaga di sana selama 24 jam sampai tanggal 2 Januari 2022,” ungkapnya.
Rai Dharmadi menambahkan, PPDN di pintu masuk Bali ini sudah sangat tertib. Karena selain telah disaring sebelumnya di Pelabuhan Ketapang, mereka juga telah mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan. “Kegiatan di sana termasuk sudah tertib sekali, karena disaring dua kali. Dari Ketapang disaring, sesampai Gilimanuk juga disaring. Belum lagi di mana tempat tujuan mereka berlibur sudah pasti akan diantisipasi melalui aplikasi PeduliLindungi,” terangnya.
Dia mengaku, selama pengetatan pintu masuk pulau Bali itu tidak ada temuan pelanggaran prokes. “Nihil ada pelanggaran PPDN masuk ke Bali. Sebab sudah ada ketentuan, jika misalnya mereka belum vaksin dua kali dan sudah waktunya vaksin kembali, mereka bisa vaksin di Gilimanuk. Sudah disediakan,” ujar Rai Dharmadi.
Sementara itu, anggotanya yang bertugas di sana membantu petugas dari instansi terkait sebanyak 10 orang setiap hari. Bahkan dalam sehari terdapat tiga shift. Dia pun berharap dengan pengetatan tersebut pascalibur nataru kasus Covid-19 di Provinsi Bali tidak melonjak.
“Kami sifatnya hanya menebalkan pasukan, 10 orang setiap harinya. Harapannya ke depan, pascanataru tidak ada lonjakan kasus Covid-19 di Bali. Mudah-mudahan bisa stabil, dan kami harapkan seluruh komponen masyarakat tertib prokes,” tandasnya. 019