Aplikasi Pedulilindungi sengaja dibuat untuk memudahkan warga dalam mengetahui kondisi kesehatan dan aspek lain yang berkaitan dengan covid-19. Bahkan aplikasi ini sudah menjadi persyaratan penerbangan dan akses masuk mal di banyak tempat.
Beragam informasi tersedia dalam aplikasi ini. Selain kondisi kesehatan, juga terdapat informasi vaksin. Warga yang sudah melakukan vaksin, akan tampil barcode dan sertifikat vaksinnya di aplikasi ini. Hanya saja, aplikasi ini belum banyak diterapkan di lingkungan pendidikan.
Adalah Universitas Islam Makassar (UIM) yang memulainya. Awal November lalu kampus yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar itu meluncurkan penggunaan aplikasi ini untuk civitas akademika. Tidak hanya dosen dan karyawan, tetapi juga berlaku bagi seluruh mahasiswa.
Rektor UIM, Dr Majdah M Zain mengatakan penerapan aplikasi ini dimaksudkan untuk mempermudah pelacakan dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19 di dalam kampus. Sejak awal pandemi covid-19, kampus ini berkomitmen sebagai kampus yang konsen membantu pemerintah melawan virus korona. Salah satunya dengan membuat program KKN Tematik Covid-19.
"Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi dilakukan untuk mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan pemerintah pusat, provinsi dan kota Makassar," kata Majdah.
Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel itu menambahkan pemerintah menetapkan bahwa aplikasi tersebut menjadi syarat wajib untuk masuk ke berbagai pusat aktivitas umum selain protokol kesehatan lainnya.
“Ini mungkin pertama di Indonesia Timur kampus memakai sistem scan barcode ini,” ujar Andi Majdah.
Untuk proses pembelajaran, UIM akan menerapkan hybrid learning di kampus untuk meningkatkan prokes. Jika sebelumnya kehadiran kurang dari 25 % menjadi di atas 50%, maka prokesnya harus ditingkatkan.
Aplikasi tersebut, lanjut Rektor UIM, diharapkan mampu screaning untuk meyakinkan bahwa sivitas akademika maupun masyarakat yang berada di dalam kampus adalah mereka yang sudah terjamin melalui kegiatan vaksinasi baik dosis pertama atau kedua.
Ketua Satgas Covid-19 Universitas Islam Makassar, dr Wachyudi Muchsin SKed SH MKes menambahkan, launching aplikasi Peduli Lindungi merupakan tahap awal. Sebab ada beberapa tahapan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di kampus UIM.
“Tahap pertama dilakukan di semua pintu masuk kampus. Kenapa di pintu masuk, karena yang masuk ke kampus tidak sivitas akademika, tetapi juga masyarakat umum harus semua aman bebas dari Covid-19,” beber dokter Yudi. (fp)