Ribuan Tabung Oksigen dan Regulator dari Kemenperin untuk Sumbar

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif saat menyerahkan bantuan oksigen pada Gubernur Sumbar, Mahyeldi ANsharullah sebagai antisipasi kenaikan kasus saat Nataru. Ist

 

Padang, Singgalang

Kementerian Perindustrian RI menyerahkan bantuan tabung oksigen dan regulator kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Bantuan itu sebagai antisipasi sebagai sarana pendukung penanganan dan pencegahan Covid-19 yang hingga kini masih ada.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif saat menyerahkan bantuan mengatakan bantuan tersebut sebagai wujud komitmen Kementerian Perindustrian bersama para pelaku industri dalam penanganan pandemi Covid-19 dan mendukung pemulihan ekonomi.

"Bantuan yang kami serahkan berupa tabung oksigen dan regulator sebanyak 1.000 unit kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan 200 unit untuk Rumah Sakit Universitas Andalas," kata Febrin, usai menyerahkan bantuan secara simbolis Selasa (23/11) di Istana Gubernuran.

Disebutkannya, bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendukung penanganan dan pencegahan Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat, serta sebagai pemenuhan peralatan untuk antisipasi peningkatan kasus aktif Covid-19 di provinsi tersebut.

“Seperti yang disampaikan Bapak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat terjadi lonjakan kasus Covid-19, Kemenperin mengerahkan semua kemampuan industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Termasuk memindahkan alokasi oksigen untuk industri menjadi oksigen untuk medis,” ujarnya.

Febri menyampaikan, distribusi tabung oksigen dari Kemenperin kepada Provinsi Sumatera Barat merupakan langkah kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan Covid-19, salah satunya pada awal tahun 2022.

Sebagai langkah proaktif kerja sama dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, serta asosiasi industri dalam penanganan pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia, tugas dan tanggung jawab Kemenperin meliputi pengadaan oksigen, pengadaan tabung/botol silinder oksigen, konsentrator oksigen, serta dukungan transportasi untuk distribusi oksigen medis.

“Selain itu, Kemenperin juga mengkoordinasikan pemenuhan ventilator, obat-obatan, alat pelindung diri, masker, dan alat kesehatan lainnya dalam upaya tindak pencegahan Covid 19,” kata Febri. Ia menambahkan, upaya tersebut juga didukung oleh para pelaku industri alat kesehatan dalam negeri yang meningkatkan produktivitas dan daya saingnya untuk mendukung pemenuhan kebutuhan peralatan medis di masa pandemi.

Hal ini sejalan dengan langkah Kemenperin menjadikan industri alat kesehatan tersebut sebagai salah satu prioritas penerapan industri 4.0 bersama industri farmasi, menyusul lima jenis industri lainnya pada peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 di tahun 2018, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomotif, industri kimia dan petrokimia, serta industri elektronika.

“Pulihnya perekonomian di Provinsi Sumatera Barat tentunya akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kemenperin berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Pemprov Sumatera Barat dalam upaya meningkatkan kinerja sektor industri dan menjadikannya sebagai salah satu instrumen tulang punggung perekonomian,” papar Jubir Kemenperin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk (BPS), pada triwulan III - 2021, ekonomi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan sebesar 3,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y).

Sementara itu, industri pengolahan di Provinsi Sumatera Barat menunjukkan geliat di tahun 2021. Pada kuartal ketiga 2021, sektor ini mampu tumbuh sebesar 13,36ri triwulan sebelumnya (q-o-q).

“Semoga indikasi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Provinsi Sumatera Barat telah mulai menggeliat, bergerak, serta keluar dari himpitan pandemi Covid-19,” kata Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah saat menerima tabung oksigen dari Kemenperin.

Gubernur menyampaikan, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 58 tahun 2021, wilayah Sumatera Barat telah memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan 2. Artinya, kasus Covid-19 di wilayah Sumatera Barat dapat dikendalikan sebagaimana yang diharapkan.

"Kami dari pemerintah provinsi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perindustrian RI, yang telah memberikan bantuan tabung oksigen dan regulator. Bantuan ini sangat berarti bagi kita, sebab ketika kasus tinggi dulu Sumbar kekurangan tabungan oksigen dan kita harus mencari kekurangan oksigen untuk masyarakat yang membutuhkan," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.

Dikatakannya, saat ini kasus Covid-19 di Sumbar terus melandai dari waktu ke waktu. Meski demikian masyarakat diminta untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Apalagi jelang Natal dan Tahun Baru yang waktunya berdekatan. Kondisi itu diperkirakan akan meningkatkan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air, termasuk Sumbar.

"Belajar dari dua tahun selama covid berlangsung, pemerintah akan mengantisipasi berbagai kemungkinan peningkatan kasus. Nah, bantuan tabung oksigen dan regulator ini tentu akan sangat bermanfaat, jika terjadi peningkatan kasus covid yang tak diinginkan," terangnya.

Di luar negeri saat ini kata Mahyeldi telah terjadi lonjakan kasus covid. Karena itu pemerintah Sumbar terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan tidak menggelar kerumunan sebagai antisipasi kasus. Tak hanya itu pemprov Sumbar juga terus menggebyarkan program vaksinasi. 107