Kasus Covid-19 Melandai, Masyarakat Diminta Tidak Lengah

dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan pulmonologi RSUP DR Sardjito, Ika Trisnawati

 

BANTUL-Kasus Covid-19 di Bantul dan DIY pada umumnya menurun sejak dua bulan terakhir Oktober dan November. Namun penurunan kasus SARS Cov-2 penyebab penyakit Covid-19 itu jangan sampai membuat masyarakat lena dalam penerapan disiplin protokol kesehatan. Hal tersebut disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan pulmonologi RSUP DR Sardjito, Ika Trisnawati dalam Talk Show Hari Kesehatan Nasional ke-57 bertajuk Satukan Tekad Menuju Bantul Bebas Covid-19 di Hall Husada Kantor Dinas Kesehatan Bantul, Rabu (24/11).

“Semua warga Bantul khususnya dan DIY umumnya harus mempertahankan prestasi yang sudah dicapai dalam dua bulan terakhir ini yang sudah membuat landai angka Covid-19 DIY, insyallah pulih kita sama-sama bahu bahu tangani Covid-19 terutama Bantul dan DIY umumnya,” kata Ika.

Salah satu indikasi keberhasilan itu bisa dilihat dari angka penambahan kasus harian yang dibawah angka 30 kasus, sejumlah tempat isolasi kosong, bahkan ICU di beberapa rumah sakit juga kosong, hanya ada 1-2 kasus. Tidak seperti yang terjadi pada Juli-Agustus lalu dimana kasus Covid-19 tinggi hingga membuat sejumlah rumah sakit kelabakan, meski akhirnya dapat tertangani.

Ika juga mengapresisasi Dinas Kesehatan Bantul dan warga Bantul umumnya dalam penanganan Covid-19. Bahkan Bantul mendapat penghargaan atas kesuksesannya dalam penanganan Covid-19 terutama tracing, testing, dan treatmen dari Kementerian Kesehatan. Selain itu Bantul juga memiliki Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 yang tidak dimiliki daerah lain.

Kesuksesan dalam penanganan Covid-19 tersebut diharapkan tetap dipertahankan atau terus ditingkatkan terutama saat menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang diprediksi bakal muncul gelombang ketiga. Ia berharap penularan Covid-19 gelombang ketiga tidak terjadi seperti yang diprediksi para ahli dengan adanya penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

Ika meminta semua harus bersama-sama dalam menanggulangi Covid-19 atau tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah. Para pemuka agama, tokoh masyarakat jangan bosan-bosan untuk selallu mengingatkan tentang disiplin protokol kesehatan. Ia juga mengapresiasi tindakan Pemerintah Pusat yang akan memberlakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 selama libur Nataru untuk menekan kasus Covid-19.

Karena jika tidak diberlakukan pengetatan dikhawatirkan masyarakat terlalu bebas sehingga potensi penularan Covid-19 meningkat bisa terjadi. Dan jika hal itu terjadi maka penanganannya akan lebih sulit lagi, lebih berat, bisa menghabiskan energi yang selama ini sudah dilakukan oleh pemerintah. “Masyarakat juga akan dirugikan jika kasus Covid-19 naik lagi karena adanya pengetatan aktivitas lagi,” ucap Ika.

Lebih lanjut dalam talk show yang dipandu oleh Ardi Sarjono tersebut, Ika juga mengapresiasi program vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Saat ini capaian vaksinasi di kabupaten dan kota di DIY sebagian besar sudah di atas 80% untuk dosis pertama, bahkan tingkat DIY sudah di atas 91%. Untuk capaian secara nasional vaksinasi sudah 30% vaksin lengkap dan 56% vaksin dosis pertama, bahkan sudah ada yang sudah vaksin booster khususnya untuk tenaga kesehatan.

Dampaknya sudah dilihat melandainya kasus Covid-19. Namun demikian meski masyarakat sudah divaksin tetap menjaga protokol kesehatan karena orang yang sudah divaksin masih berpotensi tertular dan menularkan kepada orang lain. Walaupun jika yang terpapar sudah divaksin tingkat kesakitannya lebih ringan daripada yang belum vaksin. Menurut dia, prokes saat ini harus menjadi budaya keseharian.

“Apa yang sudah diterapkan prokes saat ini harus dikembangkan jadi budaya, kita tidak tahu kapan pandemi akan berakhir ataukah kapan jadi endemi. Bebrapa ahli kemungkinan akan jadi endemi namun belum bisa dipastikan kapan. Sehingga perlu prokes menjadi budaya, sampai saat ini masih konsisten dan harus tetap dipertahankan apalagi jelang Nataru tidak ingin kejadian gelombang ketiga,” tandas Ika. (Ujang Hasanudin)