Turunkan Level PPKM, Jangan Abaikan Prokes

Sekda Sleman Harda Kiswaya/Radar Jogja-Yogi IP

 

SLEMAN, Radar Jogja - Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Kabupaten Sleman bertahan di level 3. Hingga 18 Oktober.

Hal itu ditengarai karena capaian vaksinasi yang belum sesuai target. Khususnya dosis ke dua. Data per 7 Oktober 2021, baru tercapai 49,4 persen (434.018 orang). Sedangkan untuk dosis pertama 79,1 persen (694.906 orang)

Selain itu, setiap hari masih ada warga terkonfirmasi positif Covid-19 dan pasien meninggal akibat paparan virus Corona.

Melihat kondisi tersebut, Sekda Pemkab Sleman Harda Kiswaya mewanti-wanti masyarakat pentingnya tetap taat protokol kesehatan (prokes). Harda mengimbau jangan ada warga yang lengah dengan beberapa pelonggaran PPKM. Terutama di mal dan destinasi-destinasi wisata. "Pemerintah memberi kelonggaran, tapi kita jangan pernah lengah atau abai prokes. Karena faktanya Covid-19 masih ada saat ini," tuturnya kemarin (11/10).

Selain prokes 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas), Harda berharap, masyarakat ikut pronaktif membantu pemerintah melakukan 3T (testing, tracking, dan treatment). Sementara bagi warga yang belum vaksinasi diminta tidak menundanya lagi. Supaya target segera tercapai. Sehingga level PPKM bisa segera turun.

Terpisah, Anggota Komisi A DPRD Sleman Suharyono sangat serius menyoroti rencana pemilihan lurah (Pilur) 2021 yang diagendakan 31 Oktober. "Prokes harus ketat. Jangan sampai muncul klaster baru Covid-19 di pilur," ingatnya.

Untuk mencegah kerumunan warga, Suharyono meminta panitia membuat jadwal berdasarkan undangan. Hal itu guna mencegah warga berduyun-duyun hadir di tempat pemungutan suara pada jam yang sama.(yog)