JOGJA, Radar Jogja - Sebagai penguat program vaksinasi yang sudah optimal di Kota Jogja. Satu unit mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dihadirkan untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 selama bulan Oktober 2021, dalam rangka mencegah gelombang tiga pandemi.
Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti (HS) mengatakan setelah tuntas vaksinasi warga kota Jogja. Fokus selanjutnya ialah melakukan testing, tracking, treatment. Ini untuk menjaga agar tidak terjadi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Terlebih, kota Jogja sebentar lagi akan terbentuk herd immunity. "Saya akan menyisir melakukan pemeriksaan antigen," katanya.
HS menjelaskan mobil Laboratorium PCR tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI rencananya akan dimanfaatkan untuk pelayanan laboratorium dan membantu meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 selama bulan Oktober di Kota Jogja. "Mobil antigen sudah datang. Kita pinjam dari BBTKLPP untuk skrining antigen dan sekaligus memvaksinasi. Tapi mobil dia juga bisa dipakai untuk swab PCR," ujarnya.
Dengan demikian, terhitung Oktober ini selama satu bulan ke depan Pemkot akan bergerak dengan menambah fungsi survailens di tengah masyarakat akan memaksimalkan tuntas vaksinasi dan tes antigen. Diharapkan ialah masyarakat memiliki hasil tes negatif. Pun ada yang positif Covid-19 maka akan segera ditindaklanjuti. "ini merupakan bentuk penguat program vaksin yang sudah optimal. Masyarakat bisa tes antigen bisa PCR dan nanti mobile ya, karena yang swab itu mesti di laboraturium, nanti disini bisa digunakan masyarakat tanpa harus ke laboraturium dan selesainya sangat cepat yaitu empat jam keluar hasilnya. Tapi penekanan awal adalah antigen," jelasnya.
Sejauh ini, pertumbuhan kasus di kota Jogja terbilang melandai. Pun penderita akibat virus korona. Terlebih, sebentar lagi kota Jogja bakal mendeklair tuntas vaksin. Namun, Ketua Satgas Covid-19 Kota Jogja itu tidak menampik jika warga sudah tervaksin pun bisa kemungkinan terpapar Covid-19. Sehingga, salah satu upaya menghentikan sebaran atau pandemi ini ialah dengan 3T tersebut, prokes 5M dan vaksinasi. "Saat ini wilayah Malioboro dan Tugu wajib vaksin dan masker. Mobil ini akan di tempatkan pada event-event tertentu seperti ke acara WJNC," terangnya.
Fasilitas dari mobil tersebut bermacam-macam, antigen bisa dilihat dan PCR bisa ditunggu. Dengan ini masyarakat mendapat keyakinan dari pemerintah guna antisipasi gelombang ketiga. Semata-mata karena capaian vaksin di Kota Jogja sangat tinggi, selain itu juga memperkuat testingnya. "Rata-rata hingga saat ini 90 persen yang meninggal itu adalah yang belum vaksin," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani mengatakan kapasitas pemeriksaan mesin dalam mobil tersebut sebanyak 94 spesimen untuk sekali proses selama 4 jam. Keberadaan Mobil Lab PCR dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi kondisi pasien yang terpapar Covid-19 sehingga memudahkan tim medis melakukan penanganan pasien yang terinfeksi virus korona. "Jumlah pasien Early Warning Score (EWS) atau skor risiko klinisnya juga memiliki maksimal pemeriksaan. Ketika pasien hasil EWS-nya di bawah 10, maka dikategorikan pasien suspek, sedangkan untuk memastikan positif atau negatif Covid-19 perlu kecepatan pengujian spesimennya," katanya. (wia/pra)