Pemkot Pertahankan Rumdin sebagai Isoter

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi/Adennyar Wyaksono-Jawa Pos Radar Semarang

 

Semarang-Angka penularan Covid-19 benar-benar melandai. Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami penurunan. Bahkan, berdasarkan data Rabu (13/10) kemarin, jumlah pasien Covid-19 tinggal 23 orang, 10 di antaranya dari luar Kota Semarang. Selain itu, hanya dua pasien yang dirawat di Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota setelah beberapa hari sebelumnya kosong.
"Kami tetap akan mempertahankan (rumdin, red) sebagai tempat isoter. Bagaimanapun, kita tetap harus punya persiapan," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Rabu (13/10).
Hendi –sapaan akrab wali kota- menjelaskan, meskipun jumlah pasien di rumdin kosong, tenaga kesehatan (Nakes) yang sebelumnya merawat pasien kembali ditarik ke Puskesmas masing-masing. Tugas mereka saat ini membantu pecerpatan vaksinasi serta melakukan tracing jika ditemukan kasus baru.
"Kita nggak boleh gegabah. Harus ada persiapan. Beberapa isoter sebelumnya sudah kami tutup. Karena itulah, rumdin ini kami pertahankan. Dokter dan perawat digeser untuk melakukan percepatan vakinasi," tambahnya.
Ia menjelaskan jika capaian vaksinasi Pemkot Semarang untuk vaksin pertama (V1) sudah mencapai 100 persen lebih dari jumlah sasaran. Sementara untuk vaksin kedua (V2) ditargetkan tuntas pada akhir tahun ini. Dinkes juga mengalokasikan 70 persen stok vaksin untuk V2 dan 30 persennya untuk V1. "Terus berjalan. Stok dari pusat juga bagus dibantu vaksinasi dari TNI/Polri. Akhir tahun ini, kami targetkan rampung," pungkasnya.
Kepala Dinkes Kota Semarang M Abdul Hakam menjelaskan, jika saat ini ada dua pasien yang dirawat di rumdin setelah beberapa hari kosong. Satu pasien masuk Selasa (12/10) lalu. Menyusul satu pasien lagi Rabu (13/10) kemarin. "Sebenarnya mereka isoman, tapi kami tarik ke Rumdin. Total di Kota Semarang ada 23 pasien Covid-19," katanya.
Hakam menambahkan, 23 pasien dirawat di beberapa rumah sakit, seperti RSUD Tugu, RST, dan RSI Sultan Agung, dan beberapa rumah sakit rujukan lainnya. Rumah sakit milik Pemerintah Kota Semarang, RSUD Wongsonegoro, kini sudah zero pasien Covid-19. Menurutnya, rumah sakit yang berada di wilayah perbatasan yang masih sering merawat pasien. "Di RSWN sudah nol. Kebanyakan ada di rumah sakit perbatasan," tambahnya.
Karena pasien Covid-19 ini masih ada, pihaknya masih terus melakukan random sampling tes Covid-19 di berbagai tempat. Seperti sekolahan, perkantoran, tempat wisata, dan lain-lain. "Seminggu ini saja kami melakukan sampling mencapai 17 ribuan. Dalam sehari bisa random test sampai 3.800-an," bebernya.