Vaksinasi Rendah Disinyalir Akibat Hoaks

VAKSINASI. Warga mengikuti program vaksinasi Covid-19 di Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju, Rabu 13 Oktober 2021. | Adhe Junaedi Sholat

 

MAMUJU, RADAR SULBAR - Vaksinasi bagi di Mamuju masih tergolong rendah. Disinyalir akibat kabar hoaks. Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengatakan, penyebaran berita bohong atau hoaks turut mempengaruhi pikiran warga Mamuju terkait vaksinasi. Warga sangat mudah menerima akses informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Sisi lain, lanjut Sutinah, Kecamatan Kalumpang dan Bonehau yang minim akses informasi, justru menjadi kecamatan yang tingkat vaksinasinya tinggi. “Hal itu mengindikasikan bahwa penyebaran hoaks telah banyak mempengaruhi pola fikir masyarakat tentang vaksin,” kata Sutinah, Selasa 12 Oktober. Padahal, kata dia, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sebenarnya sangat minim dan kalau pun ada hal itu tidak murni disebabkan oleh vaksin. Hal yang lebih ironis lagi, pemberitaan lebih banyak menyoroti soal penyakit dan minim dampak baik atas pemberian vaksin. “Karena itu, saya berharap peran serta media dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar informasi utuh dan objektif dapat diterima oleh masyarakat,” tandasnya. Dandim 1418 Mamuju, Kolonel Inf Aji Sartono mengatakan, pihaknya juga terus mendorong agar warga Mamuju mengikuti vaksinasi Covid-19. “Kodim terus menggenjot capaian target dengan mengarahkan masyarakat agar bersedia divaksin dengan mendatangi pusat pelaksanaan vaksinasi yang disediakan pemerintah,” pungkasnya (ajs)