SLEMAN, Radar Jogja - Anggota Komisi D DPRD Sleman Yani Fathu Rahman mendorong seluruh kalangan masyarakat berpartisipasi dalam upaya percepatan vaksinasi Covid-19.
Kendati demikian, Yani menegaskan, seharusnya bukan hanya percepatan vaksinasi yang dikejar pemerintah. Tapi juga pemerataannya. Karena sejauh ini capaian vaksinasi di Sleman baru 68 persen. Itu pun lebih banyak terpusat di wilayah perkotaan. Sehingga sulit dijangkau kalangan marginal, terutama yang tinggal di daerah pinggiran.
"Mereka juga harus dipikirkan. Karena semua warga juga ingin bisa segera beraktivitas normal lagi. Terutama untuk kegiatan sosial, ekonomi, dan pendidikan," katanya di sela meninjau vaksinasi Covid-19 di kompleks SDIT dan SMPIT Baitussalam, Wukirsari, Cangkringan, Sabtu (18/9).
Menurut Yani, penyelenggaraan vaksinasi tak harus melibatkan banyak orang pada satu lokasi. Tapi disebar di padukuhan-padukuhan atau melalui posyandu. Terlebih saat ini respons dan animo masyarakat untuk vaksinasi sudah tinggi. Hanya, jika lokasi pelaksanaan vaksinasi terlalu jauh dari tempat tinggal warga, hal itu cukup menyulitkan masyarakat untuk menjangkaunya.
"Saatnya vaksinasi sapu jagat. Penyelenggara yang mendekat ke masyarakat. Jemput bola. Supaya lebih mudah dijangkau masyarakat. Terutama lansia," ungkap politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Percepatan dan pemerataan vaksinasi juga harus dilakukan bagi kalangan pelajar. Agar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah bisa segera terealisasi. Meskipun dengan skala terbatas. "PTM ini sudah ditunggu-tunggu para siswa dan orang tua murid," beber Yani. "Kalau guru-guru kan disyaratkaan harus sudah vaksinasi semua," lanjutnya.
Selain vaksinasi guru dan siswa, sekolah pelaksana PTM wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Sarana 5M harus terpenuhi. Yakni ketersediaan masker dan perangkat mencuci tangan. Bahkan seting lingkungan sekolah agar tercipta jaga jarak antarsiswa maupun guru. Sekaligus menghindarkan kerumunan.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, yang turut hadir pada acara vaksinasi di lereng Gunung Merapi tersebut, sangat apresiatif atas pelaksanaan vaksinasi yang menyasar pelajar dan warga setempat. "Tanpa bantuan masyarakat dalam penyelenggaraan vaksinasi tentu upaya percepatan tak akan bisa berjalan dengan baik," tuturnya.
Bupati berharap, jumlah warga yang belum vaksinasi terus berkurang. Sehingga target capaian vaksinasi bisa terealisasi secepat mungkin. Supaya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Sleman turun level lagi dan kembali normal.
Kustini juga mendorong lurah-lurah lebih aktif ngopyak-ngopyak warganya untuk segera vaksinasi. "Siapa tahu ada warga yang kesulitan pakai aplikasi Peduli Lindungi. Maka bisa dibantu untuk mendaftar dengan cara jemput bola," ungkap Kustini.