Cegah Delta dengan Protokol Kesehatan

Warga Pekanbaru mengenakan masker dua lapis untuk mencegah virus corona varian delta. Foto/Istimewa

 

UBAHLAKU.ID - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengimbau masyarakat Riau untuk selalu taat dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19, menyusul adanya penambahan jumlah pasien Covid-19 di Riau yang terpapar virus varian delta, yang lebih cepat menular dan mematikan.

"Kami menghimbau agar masyarakat senantiasa memperhatikan dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Agar tidak berkembang di daerah Riau ini," kata Syamsuar, Selasa (31/8).

Untuk mendeteksi keberadaan virus delta di Riau, katanya, hasilnya ada keterlambatan pemberitahuan, sebab sampel harus dikirim ke laboratorium milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta. "Artinya varian delta jelas ada. Tapi karena pemeriksaan labornya harus ke Jakarta. Maka mengalami kelambatan dalam rangka pemberitahuan kepada daerah," katanya.

Pemprov Riau, katanya, sudah membeli alat pendeteksi varian delta tersebut. Namun, pemesanannya harus indent dan harus didatangkan dari luar negeri. Pihaknya berharap dalam waktu dekat alat untuk mendeteksi virus varian delta bisa dikirim ke Riau. "Semoga alatnya bisa dibeli agar memudahkan kontrol kalau ada terjadi varian delta di Riau. Saat ini peralatan yang ada di labor di Jakarta itu belum ada di daerah provinsi ini," katanya.

Total warga Riau yang terpapar virus varian delta hingga saat ini sudah mencapai 28 orang, yaitu 6 orang hasil pemeriksaan sampel pada Mei 2021 dan 22 orang lagi hasil pemeriksaan di bulan Juni. Sedangkan untuk sampel yang dikirim di bulan Agustus ini belum keluar hasilnya. Gubri menyampaikan penambahan 22 orang terpapar Covid-19 varian Delta tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Riau.

Belum Divaksin
Jumlah pelajar di Kota Pekanbaru yang belum mendapat suntik vaksin Covid-19 mencapai 110.739 orang. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, saat ini jumlah pelajar yang sudah mendapat suntik vaksin sebanyak 12.314 orang. Jumlah itu masih jauh dari sasaran penerima vaksin pelajar yakni remaja usia 12 tahun hingga 17 tahun. Total jumlah sasaran pelajar yang harus menerima suntik vaksin di Kota Pekanbaru mencapai 123.053 orang.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mendorong Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk menggesa pemberian vaksin bagi pelajar. Apalagi ada rencana belajar tatap muka bila PPKM level 4 di Pekanbaru berakhir. "Kita sudah ingatkan agar dinas kesehatan menggesa pemberian vaksin bagi para pelajar," terangnya kepada Tribun, Selasa (31/8).

Firdaus menilai para pelajar antusia untuk ikut dalam vaksinasi. Ia menyaksikannya dalam sejumlah vaksinasi massal bagi para pelajar di Kota Pekanbaru. Namun, kondisi ini terkendala jumlah pasokan vaksin Covid-19 yang masih terbatas. Ia pun berjanji segera menuntaskan vaksin bagi pelajar di Kota Pekanbaru setelah adanya tambahan pasokan vaksin.

"Kalau ada tambahan vaksin dari tim satgas pemerintah pusat, kita akan selesaikan untuk semua pelajar. Termasuk untuk vaksin masyarakat umum," ujarnya.

Firdaus menegaskan, Pemko Pekanbaru sudah mengajukan tambahan pasokan vaksin. Ia tidak ingin pemberian vaksin dosis kedua terlambat dari jadwal semestinya. "Kita sudah ajukan tambahan ke pemerintah pusat, mereka sudah memberi penjelasan. Proses pengiriman sudah terjadwal, kita kini menunggu saja," jelasnya.

Ia berharap dosis vaksin tambahan sudah sampai di Kota Pekanbaru pada awal September 2021 ini. Apalagi ada 462.158 orang warga Kota Pekanbaru yang belum divaksin sama sekali. Jumlah warga Pekanbaru yang sudah divaksin mencapai 383.116 orang dari target 845.274 orang.