PELAKSANAAN pembelajaran tatap muka (PTM) di daerah dengan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 dan 2 tetap menyesuaikan kondisi masing-masing wilayah. Sebagian daerah level 3 dan 2 di luar Pulau Jawa dan Bali sudah menggelar PTM.
Pola pembelajaran tatap muka di sekolah ini sudah disiapkan sejak sebelum penerapan PPKM darurat yang disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Hal paling penting untuk di sekolah, yakni tetap memastikan pelaksanaan prokes secara ketat, seperti seluruh warga sekolah harus memakai masker ketika datang ke sekolah.
Pada prinsipnya, sistem pengawasan yang komprehensif dalam pembelajaran tatap muka di sekolah bukan hanya tanggung jawab satuan pendidikan, melainkan juga orang tua di rumah dan unsur lingkungan lainnya.
Seluruh warga sekolah, seperti guru, siswa, para tenaga kerja di sekolah, dan juga orang tua siswa, perlu mempersiapkan hal-hal yang menunjang belajar secara offline selama pagebluk. Selanjutnya bagaimana membangun kebiasaan baru penerapan prokes, serta apa yang harus disiapkan guru dan sekolah untuk bisa memastikan peserta didik terjamin keamanan dan kesehatannya selama tatap muka.
"Kami mengadakan jadwal sif. Setiap kelas ada sif A dan B. Sif A ada 15 anak dari absen nomor 1 sampai 15, sif B dari absen 16 sampai 30," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 2 Kotabumi Ida Puspita Dewi Wati.
Hal tersebut diceritakan saat dirinya menjadi narasumber dalam Forum Diskusi Online Kebiasaan Baru Covid-19 yang diselenggarakan Lampung Post dan Satgas Penanganan Covid-19 BNPB, Kamis (9/9). Diskusi online ini bertemakan Memastikan penerapan protokol kesehatan warga sekolah.
Ida menjelaskan, sif A pada pekan pertama masuk pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Kemudian sif B masuk pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Pada pekan kedua, sif B masuk pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Sif A masuk pada pada Selasa, Kamis, dan Sabtu. "Jadi mereka siswa di sif A dan B menerima pembelajaran yang sama. Jadi per kelas ada 15 siswa. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan, jaga jarak, menggunakan masker baik siswa maupun gurunya," kata dia. (RIC/S1)