JAKARTA–Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 terus bekerja untuk penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Terutama agar seluruh masyarakat menjalankan protokol kesehatan (prokes), salah satunya memakai masker. Di bawah komando Ketua Satgas Covid-19, Ganip Warsito, fokus Satgas saat ini ingin seluruh rakyat Indonesia bermasker melalui gerakan “NKRI Bermasker”.
“Kita ini masuk enam negara dengan penanganan pandemi Covid-19 terbaik di dunia. Ini pula berkat strategi hebat Pak Jokowi,” ungkap Ganip saat melihat vaksinasi dan meng ajak masyarakat bermasker di Karangploso, Kabupaten Malang, dikutip dari laman resmi BNPB kemarin.
Dengan tekad dan keyakinan, Ganip ingin membawa Indonesia keluar pandemi. Minimal memperkecil menjadi endemi. “Kita semua wajib tetap menjalani prokes ketat. Masker harus menjadi habit baru. Bermasker seperti halnya bermotor menggunakan helm. Itu harus terus kita edukasikan dan kampanyekan,” katanya.
Ganip terus bergerilya dalam senyap dari satu daerah ke daerah lain membagikan masker bertulisan BNPB. Tujuannya, agar masyarakat secara masif menjadikan Indonesia bermasker. Oleh karena itu, gong gerakan masker pun dipukul “NKRI Harga Mati, Tak Pakai Masker Bisa Mati”. Ganip pun membuat Gerakan Mobil Masker BNPB. Mobil ini bertugas mengedukasi dan mengampanyekan pentingnya masker juga bertugas membagikan masker.
Beragam mobil dari BNPB, BPBD, TNI, Polri, dan relawan keliling ke pelosok mem - berikan masker juga mengampanyekan masker. Bahkan, pada saat peluncuran di Malang Raya pada Sabtu (11/9), ada 36 mobil yang di - lepas. Masing-masing Kabupaten Malang 20 mobil, Kota Malang 10 mobil, dan Kota Batu 6 mobil. Mobil ini dilepas dengan membawa 500.000 masker BNPB. Tak tanggung-tanggung, Gerakan Mobil Masker BNPB ini dilepas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit, Ganip Warsito yang juga selaku Kepala BNPB, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Tidak hanya itu, Ganip juga berulang kali kerja dalam senyap untuk membuat orang di sekitarnya bermasker. Salah satunya ketika mengingatkan salah satu siswa agar memakai masker saat melakukan tinjauan di SMA Corjesu Kota Malang. “Pakai masker ya Ker. Ebes ae pakai, mosok awakmu ora,” ucap Ganip di sela menuju kendaraan di SMA Corjesu mendampingi Panglima TNI dan Kapolri.
Sesaat sebelum meninggalkan SMA, Ganip juga menyapa salah satu remaja yang akan vaksin. Lalu menyampaikan ajakan itu. Dengan suaranya yang khas. “Maskeran yo ker. Niru ebese Malang ini lho. Maskeran yo keren ker!” sambungnya lagi. Ebese Malang yang dimaksud adalah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Hadi memang dinobatkan menjadi ebese arek Malang oleh Aremania di Balai Kota Malang beberapa tahun lalu.
Sementara itu, penurunan kasus Covid-19 belakangan ini diharapkan tidak membuat masyarakat lengah dan kebablasan. Sebab, potensi meningkatnya kembali kasus Covid-19 selalu ada. Diketahui, penambahan kasus baru per Senin (13/9) merupakan terendah sejak Juli lalu, yaitu 2.577. “Rasanya agar ber perilaku aman dan hati-hati tetap dilakukan terus-menerus. Penurunan kasus Covid-19 belakang an ini pun wajar. Setelah melakukan PPKM cukup panjang, ya sudah seharusnya kasusnya kemudian menurun,” ujar Epidemiolog Universitas Gadjah Mada dr Riris Andono Ahmad kemarin.
Menurut dia, kasus Covid-19 belakangan ini turun karena kombinasi antara kebijakan PPKM dengan program vaksinasi yang terus dijalankan pemerintah. Dua hal tersebut akan semakin maksimal jika masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). “PPKM memang fokusnya pada pengaturan mobilitas. Sekarang tinggal pengaturan mobilitasnya seberapa ketat yang kemudian menggunakan level-level PPKM-nya,” katanya.
Selain itu, penegakan aturan yang tegas dan konsisten dinilai tetap perlu diberlakukan bagi masyarakat yang melanggar. Dengan adanya tindakan tegas bisa mempercepat penurunan kasus Covid-19. “Kalau melanggar ya tentu dapat dilakukan denda atau sanksi apa pun itu. Kalau yang melakukan (disiplin) ya diapresiasi,” tuturnya.
Sekadar diketahui, PPKM kembali di perpanjang oleh pemerintah hingga 20 September. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pemerintah akan terus memberlakukan PPKM di wilayah Jawa dan Bali, maupun di luar kedua pulau itu dengan evaluasi setiap pekan. “Arahan Presiden, perintah kepada kami kita tidak akan mengakhiri PPKM ini sampai betul-betul Covid-19 ini terkendali. Karena PPKM ini salah satu alat kita yang paling penting,” kata Luhut.
Masyarakat di wilayah yang mengalami penurunan level PPKM pun diwanti-wanti. Euforia berlebihan dianggap berbahaya karena bisa membuat kasus Covid-19 kembali meningkat. “Penurunan level PPKM di berbagai kota menyebabkan euforia dari masyarakat yang tidak disertai protokol kesehatan dan implementasi PeduliLindungi. Hal ini cukup berbahaya karena dapat mengundang gelombang berikutnya,” ujar Luhut.