Peluang Kematian Meningkat Jika Penanganan Telat

Suara Merdeka

 

Peluang Kematian Meningkat Jika Penanganan Telat

JAKARTA -

Data Kementerian Kesehatan menyebut tren peningkatan kematian pada masyarakat kelompok usia produktif. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, berdasarkan data terdapat 46,7 persen kematian berusia di atas 60 tahun. Adapun yang berusia 46-59 tahun sebesar 36,7 persen dan berusia 31-45 tahun sebesar 12,7 persen .
"Adanya tren kematian dari kelompok usia produktif tersebut tidak terlepas dari adanya peningkatan kasus dari kelompok umur tersebut," kata Wiku, di Jakarta, kemarin (6/8).
Data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, per Jumat (6/8) tedapat 3,6 juta jiwa yang terpapar Covid-19. Dari jumlah tersebut, 2,99 juta jiwa sembuh dan 104.010 jiwa meninggal dunia.
''Kematian pasien dapat meningkat peluangnya jika terlambat ditangani atau dirujuk, serta memiliki riwayat komorbid,'' ucap Wiku.
Jika merujuk Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization

(WHO), varian delta yang sudah ditemukan di hampir 132 negara di dunia telah menyebabkan kenaikan kasus sebesar 80 persen selama empat pekan terakhir. Bagi yang terpapar, harus mendapatkan perawatan intensif agar tidak berujung pada kematian.
Sementara itu, hingga kemarin sebanyak 49,4 juta jiwa di Indonesia telah menerima vaksin tahap pertama. Jumlah ini naik 556.935, dibandingkan data per Kamis (5/8). Adapun penerima vaksin tahap kedua kini sebanyak 22,9 juta jiwa, naik 681.445 dibandingkan sehari sebelumnya. Pemerintah menargetkan 208,2 juta jiwa menerima vaksin Covid-19. (J21,J8-44)