Tren Konsumsi Madu Meningkat Selama Pandemi

TUNJUKKAN PRODUK - Owner Madu Alas Roban, Laila, saat menunjukkan sejumlah produk madunya./Radar Pekalongan-NOVIA ROCHMAWATI

 



**Permintaan Naik 200 Persen, Penjual Sampai Kewalahan

Konsumsi madu di tengah pandemi turut meningkat, terlebih di tengah lonjakan kasus Covid-19. Masih banyak masyarakat yang percaya khasiat madu bisa menambah imunitas. Kondisi ini tak ayal membuat sebagian produsen madu kewalahan memenuhi permintaan madu. Seperti apa?

Novia Rochmawati, Batang

SEPERTI yang dialami produsen Madu Alas Roban, Lailatul Mafiyah. Perempuan yang tinggal di Gringsing ini mengakui permintaan madu selama pandemi mengalami peningkatan hingga 200 persen lebih. Dari semula hanya sekitar 70 kilogram madu, menjadi sekitar 150 kilogram per bulan.

"Selama pandemi ini penjualan naik signifikan sekitar 200 persen sekarang bisa 150 kilogram perbulan, sebelumnya paling 70 kiloan. Selain dari Batang dan Pekalongan, kami kirim juga ke berbagai daerah seperti Jakarta, Tangerang, Surabaya," tuturnya (12/7/2021).

Dikatakan Ela, sapaan karibnya, banyak permintaan madu dipesan oleh masyarakat yang sedang isolasi mandiri (isoman), juga dari tim pemakaman jenazah. "Kemarin banyak permintaan dari masyarakat yang sedang isoman, selain itu juga tim pemakaman jenazah dari BPBD untuk menjaga imunitas mereka apalagi saat ini kasus Covid-19 sedang melonjak," ujarnya.

Diakuinya dengan banyaknya permintaan, dia pun sempat kewalahan memenuhi orderan karena beberapa kendala dan juga masa panen yang sedang menurun.

"Karena lokasi ternak kita di beda-beda tempat, terkadang di luar kota juga. Untuk saat ini kendalanya di akses ya, sehingga stok juga kadang kadang kurang, tetapi untuk menyiasati itu saat banyak permintaan kami ambil dari peternak lainnya yang barengan satu desa," jelasnya.

Sementara stok madu saat ini yang dijual di antaranya madu kapuk, madu kopi, dan madu multifora.
"Untuk stok madu yang masih cukup banyak saat ini madu kapuk, kalau yang kopi karena belum mekar belum bisa panen, sehingga stok sedikit," imbuhnya.

Sedangkan untuk harga yang dijual cukup bervariasi mulai dari Rp 45 ribu hingga Rp 160 ribu bergantung ukuran mulai dari 250 mililiter, sampai 1 liter. Diakuinya harga madu juga mengalami kenaikan. Namun kenaikan tersebut bukan dikarenakan Covid-19. Hal ini terjadi lantaran stok madu di beberapa wilayah yang sedang tidak panen.

"Berbagai macam manfaat madu juga bergantung jenisnya tapi umumnya memang untuk meningkatkan imunitas tubuh, meredakan batuk, menjaga kesehatan pencernaan tubuh. Apalagi madu tidak ada masa kadaluarsanya, semakin lama madu khasiatnya lebih bagus," pungkasnya. (nov)