Pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, semakin hari semakin meningkat. Kondisi rumah sakit (RS) besar Kota Palangka Raya tentu tidak bisa seluruhnya menanpung pasien. Maka, masayarakat boleh menjalani isolasi mandiri, namun dengan kriteria ringan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, isolasi mandiri (isoman) dianjurkan kepada pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala atau gejala ringan. Namun demikian, memang Covid-19 ini tidak dapat diprediksi karena tiba-tiba memburuk setiap saat.
“Jadi ketika pasien isoman sesak nafas maka segera menghubungi RS atau puskesmas setempat,” katanya saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Minggu siang (11/7).
Diungkapkannya, saat pasien melakukan pemeriksaan di layanan kesehatan atau RS, maka setelah dilakukan pemeriksaan akan terlihat pasien tersebut kondisi ringan, sedang atau berat. Penanganan juga akan dilakukan sesuai dengan kondisi pasien, apabila sedang maka dilakukan isolasi di pusat karntina dan jika berat dirawat di RS.
“Saat pasien harus menjalani isoman maka petugas RS akan mengembalikan kepada pembina kesehatan di wilayah setempat pasien, misal puskesmas pembantu bahwa di wilayah tersebut ada pasien isoman,” ungkapnya.
Namun, keluarga pasien juga diminta aktif menyampaikan hal itu kepada layanan kesehatan. Paling tidak, lanjut dia, melapor ke satgas Covid-19 setempat, terlebih saat ini PPKM sudah sampai ke tingkat bawah.
“Tentu di satgas kan juga ada petugas kesehatannya sehingga bisa melapor ke satgas,” tegas Suyuti.
Suyuti menambahkan, memang tidak semua pasien Covid-19 harus dirawat di RS, apabila hal itu dilakukan maka RS tidak akan mencukupi untuk merawat semua pasien termasuk pasien Covid-19 ringan. Terhadap pasien bergejala berat dan memerlukan alat maka itu yang akan dirawat di RS.
“Namun, terhadap pasien berat yang juga memerlukan alat di RS, perlatan juga terbatas, makanya alat juga kami berikan kepada mereka yang memiliki peluang hidup. Untuk itu, saya imbau masyarakat untuk tetap menjalankan prokes agar pasien Covid-19 tidak banjir,” bebernya.
Sementara itu, beredar foto dan informasi di akun instagram mdmc_palangkaraya, ada pasien isoman meninggal duni di wilayah Kota Palangka Raya dan dilakukan evakuasi hingga pemulasaran jenazah. Saat Kalteng Pos menggali informasi itu, apakah pasien tersebut merupakan pasien RS PKU Muhamadiyah atau tidak, tidak ada jawaban soal ini.
“Maaf, saya tidak bisa memberikan keterangan apa-apa ya, silahkan hubungi humas RS dulu ya,” kata Direktur RS PKU Muhammadiyah Lia Indriana saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, terhadap pasien isoman yang meninggal memang ia mendapat laporan. “Iya. Memang kami mendapat laporan dan minta tolong ke relawan MDMC untuk pemusalaran jenazah,” jawabnya melalui pesan WhatsApp. (abw)