Sebagai ketua Satgas Covid-19 DPRD Sleman Ir H. Abdul Kadir MH menginisiasi vaksinasi masal bagi keluarga anggota dewan dan aparatur sipil negara (ASN). Gerakan itu akan dilaksanakan hari ini, Kamis (22/7) di Pendapa DPRD Sleman.
Tak hanya itu, politikus Partai Amanat Nasional tersebut juga menginisiasi vaksinasi masal bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) anggota Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sleman pada 28-29 Juli mendatang.
Vaksinasi yang juga menyasar para pelaku usaha di sentra-sentra industri kecil akan diselenggarakan di Gedung Dekranasda Sleman.
Abdul Kadir menegaskan, vaksin Covid-19 sangat penting dalam upaya menanggulangi persebaran virus Corona. Hal itu sekaligus untik menekan jumlah penyintas Covid-19 yang sempat melonjak di Sleman. "Gerakan vaksinasi Covid-19 sangat penting sehingga perlu dipercepat," ujarnya kemarin (6/7).
Informasi tersebut sekaligus sebagai undangan bagi keluarga dewan dan ASN Sleman plus para pelaku UMKM yang belum menjalani vaksinasi. "Bagi yang belum vaksin ayo segera. Ini demi kebaikan bersama," ajaknya.
Abdul Kadir juga terus mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) 5M. Mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Pemkab Sleman dan DPRD sangat serius dalam upaya menekan persebaran Covid-19 dengan gerakan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment. Serta melakukan percepatan vaksinasi dan mempermudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Itu demi pemulihan dampak pandemi sesegera mungkin. Terutama pada sektor ekonomi dan pendidikan.
Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 memukul sendi-sendi perekonomian masyarakat. Tak sedikit perusahaan swasta gulung tikar. Baik perusahaan berskala besar, sedang, maupun kecil. Akibatnya, tak sedikit pekerja harus mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Jika persoalan itu tak segera teratasi, Abdul Kadir khawatir angka pengangguran dan kemiskinan akan meningkat.
Sedangkan di sektor pendidikan, para siswa sudah terlalu lama menjalani pembelajaran daring. Kondisi itu bisa berakibat menurunnya mutu dan kualitas pendidikan. Sementara para siswa pun sudah mulai jenuh karena kelamaan belajar di rumah dan tidak berinteraksi sosial dengan teman-teman sebaya. "Pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat adalah langkah terbaik untuk menekan persebaran Covid-19. Namun, itu semua tak akan berhasil tanpa peran serta masyarakat," katanya.
Abdul Kadir menegaskan, PPKM darurat adalah sistem komando dan strategi untuk melawan pasukan virus Corona. Satu pintu dan satu komando dari pusat sampai ke tingkat RT dan masyarkat. Jika semua menjalankan strategi ini, maka pemutus mata rantai Covid-19 akan masif terjadi secara serentak secara bersama sama. "Konsekuensinya, kegiatan ekonomi dan aktivitas rutin masyarakat akan terganggu. Namun, dengan keseragaman langkah dan kedisiplinan semua yang menjalankan, dampak ekonomi bisa diprediksi sejauh mana akan terjadi," tutur Abdul Kadir.
Selain itu, kasus Covid-19 pun akan berkurang secara masif. Demikian pula masyarakat terdampak yang terinfeksi virus Corona. "Prokes 5M adalah harga mati yang harus dilaksanakan semua pihak," tandasnya.
Oleh karena itu, Abdul Kadir mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.
Supaya pandemi bisa segera berakhir dan masyarakat bisa kembali menjalani hidup secara normal dan sejahtera.
Upaya itu membutuhkan koordinasi yang solid antara masyarakat, gugus tugas RT/kalurahan, dinas kesehatan (puskesmas), dinas sosial, dan badan penanggulangan bencana daerah.