Pasien Covid19 Berburu Plasma, PMI Minta Mesin Plasma Konvalesen

Seorang pnedonor plasma konvalesen saat diproses pengambilan plasma di RSUD Dolopo Madiun,

 

Pasien Covid19 Berburu Plasma, PMI Minta Mesin Plasma Konvalesen

Ponorogo- Mesin aferesis plasma konvalesen saat ini sangat dibutuhkan oleh PMI Ponorogo. Karena di Ponorogo hampir setiap hari para keluarga pasien covid19 yang dirawat di RS berburu plasma tersebut melalui grup-grup wa mau pun secara langsung datang ke UDD ( unit donor darah) PMI Ponorogo. Namun kebutuhan itu sulit dipenuhi, mengingat UDD PMI Ponorogo tidak memiliki mesin aferesis plasma konvalesen. Plasma konvaselen saat ini digunakan untuk mengobati (terapi) pasien covid19 di RS.

Ketua PMI Ponorogo Luhur Karsanto mengharapkan karena harga mesin aferesis plasma konvalesen sangat mahal yaitu berkisar Rp2-3 milyar perunit, maka Pemkab Ponorogo bisa membantu. Hal ini mengingat PMI tidak memiliki dana. Menurut mantan Sekda Kabupaten Ponorogo ini, jika memiliki mesin plasma maka akan bisa memproses dengan cepat palsa konvalesen yang dibutuhkan pasien covid19.

“Di Ponorogo belum punya alat kaena mahal. Harapannya Bupati melalui APBD atau lainnya, bisa membeli. PMI tidak mungkin, karena tidak punya uang. Mesin aferesis, alat untuk mengambil plasma, belum kantungnya. Dan itu tidak bisa diproduksi oleh Indonesia, harus impor,” jelas Luhur Karsanto, Rabu (14/7/2021).

Karena tidak punya alat tersebut, maka selama ini plasma konvalesen diperoleh dengan barter dengan UDD PMI di luar kota di Jatim. Yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jember, Lumajang, Tuban, Kota Malang, Tulungagung, dan Kota Kediri. “Saat ini ada 9 UDD di Jatim yang bisa, sehingga kami mengirimkan pendonor ke sana, tentu dengan barter atau donor pengganti,” imbuhnya.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Kang Giri dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, diusahakan pengadaan mesin tersebut segera terealisasi. Saat ini pihaknya mencari jalan keluar dengan menghubungi beberapa pihak yang bisa membantu, mengingat mahalnya harga mesin tersebut. Kang Giri, melalui chat pribadi menyatakan, pihaknya sudah menghubungi salah satu Menteri Kabinet Gotong Royong, untuk membantu pengadaan alat tersebut.

“ Saya memang mohon tolong sama Bunda Menteri. Saya sangat mengupayakannya, insyaalloh ada solusi ( secepatnya),” tegas Kang Giri, yang belum lama sembuh dari covid19.

Luhur Karsanto juga menambahkan, pihaknya sudah mengajukan dan menemui Bupati secara langsung. Dan hal itu disambut antusias Bupati dengan langsung menghubungi salah satu menteri. Luhur juga yakin, dengan adanya mesin tersebut maka tingkat kesembuhan untuk pasien covid19 di Ponorogo akan semakin meningkat. Tentu saja hal itu akan mengurangi jumlah terkonfirmasi, sehingga hal itu akan mengurangi beban RS.

“Kami tetep mohon diadakan dan sudah mengajukan ke bupati. Memang tidak gampang bagi Pemkab untuk mengalokasikan, tidak mudah sediakan kebutuhan lain. Tapi ini sebenarnya salah satu untuk meningkatkan angka kesembuhan. Berarti RS akan berkurang beban, tidak perlu bangun tenda, tidak perlu sediakan nakes. Yang mesti dipikirkan adalah bagaimana penunjang lainnya seperti oksigen dan peralatannya, juga mesin untuk plasma,” tutup Luhur. (sna)