Tingkatkan Swab dan Vaksinasi Selama PPKM Darurat

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meninjau vaksinasi di kampus UIN Walisongo/dok Jawa Pos Radar Semarang

 

Semarang- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi benar-benar ingin mengefektifkan pemberlakuan PPKM Darurat sebagai bagian dari penanganan Covid-19 di wilayah ibu kota Jawa Tengah. Tak hanya melakukan pembatasan kegiatan, wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu juga menargetkan peningkatan vaksinasi, tracing, dan testing pada masyarakat.

Seiring dengan penetapan 100 persen WFH (work from home) untuk perkantoran non-esensial, serta 50 persen untuk sektor esensial selama PPKM Darurat, Pemerintah Kota Semarang pun membuka kuota 20 persen vaksin tanpa pendaftaran online terlebih dahulu. Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan waktu WFH untuk segera melakukan vaksinasi, termasuk warga Kota Semarang yang memiliki KTP luar kota.

"Jadi selama ini kan masyarakat harus mendaftar lebih dulu di portal victori.semarangkota.go.id. Mulai hari ini saya minta 20 persen kuota bisa diakses oleh masyarakat yang belum melakukan pendaftaran secara online, tapi setelah jam 2 siang," terang Hendi.

"Jadi misalnya di Puskesmas targetnya 100 vaksin per hari, nanti mulai jam 2 siang ada 20 orang yang datang, daftar, kemudian divaksin, meski belum terdaftar secara online," jelasnya.

Hendi menambahkan, ketentuan kuota tersebut berlaku pada seluruh Puskesmas di Kota Semarang, dan sentra vaksinasi seperti di Holy Stadium Marina, Udinus, Unika Soegijapranata, UIN Walisongo, Poltekkes Semarang, Unissula, serta kantor Kecamatan Pedurungan.

"Tapi masyarakat juga saya minta untuk bersabar. Kalau datang jam 2 siang kemudian kuotanya sudah digunakan oleh yang lain, ya jangan marah. Bisa datang lagi besok atau lusa," harap Hendi.

Di sisi lain, Hendi juga menegaskan akan meningkatkan target swab dua kali lipat per hari, dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya deteksi dini. Mengingat tingkat kematian karena Covid-19 di Kota Semarang berada pada angka 6,4 persen.

"Hari ini di Kota Semarang masih 1.500 swab per hari, akan kita tingkatkan menjadi 3.984 swab per hari. Fokusnya untuk tracing terlebih dahulu, kalau itu dirasa masih kurang, kita akan ke arah swab masal," tandasnya