PRODUKSI tanaman pangan selama tahun 2020 meningkat dibanding tahun 2019, padahal sejak menjabat kepela Dinas, Badai Pandemi COVID19 melanda dunia termasuk Kabupaten Lebak. Dilaporkan bawah dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa sektor pertanian tetap tumbuh positif di masa Covid-19. Pada kuartal kedua dan ketiga 2020, subsektor tanaman pangan tumbuh masing-masing 9,23 persen dan 7,14 persen. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi selama tiga tahun terakhir, sementara sector lain mengalami penurunan
yang sangat drastic akibat pandemic covid19.
Di Kabupaten Lebak, tercatat pada tahun 2020, luas tanam padi mencapai 136.856 hektar, luas panen 119.329 hektar dan produksi padi mencapai 707.252 ton.
Produksi padi tersebut setara dengan 330.640 ton beras. Kebutuhan konsumsi beras masyarakat kabupaten lebak
adalah sekitar 147.428 ton beras per tahun, dengan demikian ada surplus (kelebihan) yang bisa dijadikan cadangan sebesar 183.213 ton beras. Demikian hal nya dengan produksi padi di Tahun
2021 ini. Periode Januari sampai dengan April 2021 tercatat produksi padi telah mencapai 319.928 ton atau setara beras sebesar 149.566 ton beras. Dan diketahui kebutuhan konsumsi beras masyarakat selama periode Januari sampai dengan April 2021 sebesar 147.428 ton beras atau sudah terdapat surplus sebesar 100.424 ton. Sesuai dengan salah
satu tupoksi dinas pertanian, yaitu dalam perumusan kebijakan teknis
dalam bidang pertanian dan perkebunan, yang diselaraskan dengan visi dan misi Bupati dan wakil Bupati Lebak Tahun 2019 – 2023 dimana visinya adalah menjadikan kabupaten lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal. Di kabupaten lebak terdapat kawasan kawasan komoditas unggulan namun sampai saat ini kawasan tersebut belum di manfaatkan untuk dijadikan kawasan agrowisata dengan demikian salah satu dukungan bidang pertanian terhadap sektor
pariwisata dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada seperti pembentukan kawasan Agrowisata
dan desa Wisata dengan meningkatkan kemampuan
ketrampilan sikap dan pengetahuan petugas dan
petani/kelompok tani. Langkah awal yang diambil adalah pembuatan Kebun Stroberi itu berada di kawasan Citorek,
Kecamatan Cibeber. Destinasi kebon strawberry di Desa Citorek Timur dibuat untuk mendukung wisata gunung luhur atau popuer disebut negeri diatas awan. selain mengembangkan kebon strawberry di Desa Citorek Timur, Distambun Lebak juga mengembangkan destinasi agro wisata durian di Kecamatan Leuwidamar. Nantinya agro wisata durian ini untuk mendukung wisata baduy. Kebun Stroberi Citorek dikelola Mantri Ta ni De sa (MTD)
Desa Citorek Timur yaitu Sukmadi. Saat ini, kebun Stroberi yang tersedia sebatas untuk kebun edukasi saja dan
akan di jadikan dapur benih. ke depannya akan di kembangkan kebun Stroberi seluas 1 hektar dan diper siapkan untuk wisata agro bagi masyarakat umum. Adanya kebun ini diharapkan mampu menjadi
pendorong terciptanya wisata baru melengkapi objek wisata Gunung Luhur Citorek. Selain itu kedepan jika populasi Stroberi di kebun itu telah semakin banyak maka akan dilakukan juga pengembangan pembibitannya,
sehingga para wisatawan bisa membawa oleh-oleh berupa bibit Stroberi. Upaya mendukung Pengembangan wisata berbasis
peningkatan pendapatan masyarakat semakin mendapat banyak dukungan diantaranya dating dari Pemerintah Pusat melalui kegiatan Upland Area.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menandatangi Penandatanganan Perjanjian Hibah Daerah (PHD)
kegiatan “The Development Of Integrated Farming System In Upland Area“. Bertempat di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta, Rabu (24/03/2021). Kegiatan Upland Area sendiri merupakan proyek Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu di Daerah Dataran Tinggi, yang bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi melalui pembangunan dan peningkatan infrastruktur lahan dan air,
sistem pertanian modern dan penanganan pasca panen. Bentuk kegiatannya diataranya adalah
pengembangan Manggis di Kawasan Citorek seluas kurang lebih 500 hektar. Salah satu mimpi yang terus dikejar oleh Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten Lebak adalah menjadikan produk pangan local hasil petani kabupaten Lebak hadir disetiap tempat wisata. “Saya ingin di setiap tempat kunjungan wisata, para wisatawan tidak disuguhi popmie dan yang sejenisnya, tetapi disuguhi
pangan local yang kita desain bisa bergengsi seperti popmie dan yang sejenisnya” kata Rahmat Yuniar. (nce)<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_210618_130407_912.sdocx-->