SEBANYAK 220 warga dua RT di RT 1 dan RT2 Padukuhan Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, Sleman, mulai diberikan bantuan logistik. Bantuan dalam bentuk makanan dibagikan tiga kali dalam sehari melalui dapur umum. Baik kepada warga yang statusnya positif isolasi mandiri ataupun hasil swab negatif namun kontak erat.
"Dapur umum kita barengkan jadi satu dengan logistik isola- si di Rusunawa Gemawang dan Asrama Haji," ungkap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman Eko Suhargono kemarin.
Setelah dilakukan koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan (Forkompim) Kapanewon Sleman, disepakati da- pur umum disatukan di Sekre- tariatan Tagana, Kompleks Pemkab Sleman. Bantuan dalam bentuk makanan, lengkap menu gizinya. Bantuan obat-obatan, vitamin dari puskesmas setempat juga akan diberikan.
Pemberian distribusi bagi seluruh isoman ini diharapkan dapat mencegah kontak langsung hingga masa inkubasi berakhir, untuk memutus rantai perse baran. Jika warga yang terpapar banyak dan yang isoman separo dari total warga, maka ber- hak mengajukan logistik. Yang mana pemberiannya dalam bentuk makanan.
Sebaliknya jika yang terpapar sedikit dan dalam lingkup keluarga, maka akan diberikan jaminan hidup (jadup) berupa bahan makan yang dapat diolah sendiri. "Seperti di Trimulyo dua KK dan Sumberejo, Tempel, juga ada. Mereka diberikan jadup agar menjalani isoman," ujarnya.
Teknisnya, bantuan logistik akan diberikan warga dengan menerapkan prokes ketat. Petu- gas akan membagikan makanan ke masing-masing rumah dengan meletakkan makanan di depan rumah. Setelah petugas pergi, barulah makanan diambil oleh warga yang isoman.
Sebelumnya, di dua RT ini terjadi klaster Covid-19 sebanyak 52 warga positif terpapar. Dua di antaranya meninggal dunia. Dan sebanyak 38 orang menja- lani isolasi di fasilitas kesehatan (faskes) darurat pemerintah di Asrama Haji, Ringroad Utara, Sleman. Dan sisanya menjalani isolasi mandiri karena sedang menyusui dan merawat balita.
Oleh karena itu pemerintah setempat memberlakukan pem batasan akses pintu keluar ma suk di dua RT itu. "Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak me rebak ke luar wilayah tersebut. Apalagi dua RT lainnya zona hijau," ungkap Lurah Caturhar jo Agus Sutanto.