Puluhan santri asal Kabupaten Grobogan menjalani rapid test antingen di kantor PC NU Grobogan, Senin (24/5). Dari hasil rapid test antingen yang dilakukan kepada santri yang akan berangkat ke Ponpes API Tegalrejo ditemukan satu santri reaktif atau positif Covid-19.
Ketua DPC PKB Grobogan Mustain mengatakan, swab rapid test antingen merupakan sebagai langkah awal untuk santri sebagao pencegahan Covid-19 sebelum kembai ke Ponpes API Tegalrejo. Mereka dilakukan test agar bisa mengetahui kesehatan santri.
”Ini untuk memastikan bahwa santri asal Grobogan sehat semua. Ada yang positif langsung diberikan pengobatan dan karantina mandiri,” kata Mustain anggota DPRD Grobogan ini.
Setelah menjalani rapid test antingen tersebut, santri yang dinyatakan sehat diperbolehkan untuk berangkat belajar di Pondok Pesantren. Sedangkan yang reaktif ditunda pemberangkatanya dan dilakukan isolasi mandiri. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama dari DPC PKB, PC NU Grobogan dan Dinas Kesehatan Grobogan.
”Semua biaya swab test rapid antingen ini gratis. Santri tidak dipungut biaya ini sebagai kepedulian kami kepada santri yang belajar di Ponpes,” ujarnya.
Dijelaskan, untuk santri menjalani swab rapid test antingen berjumlah ada 80 santri. Mereka tersebar di berbagai Kecamatan di Kabupaten Grobogan. Sebelum berangkat mereka mendapatkan pengecekan kesehatan untuk kepastian kesehatan bagi santri.
”Semoga santri ini bisa mendapatkan kenyamanan dalam belajar dan dijauhkan dari virus Corona. Yaitu dengan tetap memenuhi protokol kesehatan, memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan tidak berkerumun,” terang dia.
Mustain mendambahkan, pencegahan untuk penularan covid-19 harus dilakukan mulai dari diri sendiri, lingkungan dan pemerintah setempat. Sebab, dengan menjaga kesehatan dan pola hidup sehat dengan protokol kesehatan yang benar maka diharapkan virus Covid-19 bisa segera berakhir.
”Kami berharap dan berdoa virus Covid-19 bisa segera berakhir dan kehidupan bisa normal kembali. Anak anak bisa sekolah kembali,” tandasnya. (mun)