Pemulihan dampak pandemi Covid-19 menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten Sleman tahun ini. Dengan tujuan terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, smart regency.
USIA Kabupaten Sleman genap 105a tahun pada Sabtu (15/5). HUT ke-105 kabupaten berslogan Sembada ini menjadi momentum bangkitnya seluruh elemen terdampak pandemi Covid-19.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo terus menggaungkan program-program dan kebijakan yang bisa mendorong kesejahteraan masyarakat. Program prioritas difokuskan pada seluruh organisasi perangkat daerah. Satu di antaranya program w gratis tiapp padukuhan
Program wifi gratis terus digencarkan. Khususnya untuk mendukung pemulihan dampak Covid-19 di bidang pendidikan, ekonomi, dan budaya.
Wifi gratis sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan belajar daring siswa. Kustini menilai, aktivitas daring tetap diperlukan oleh siswa selama masa pandemi Covid-19. Meskipun kegiatan belajar mengajar tahun ajaran baru 2021/2022 akan dilaksanakan dengan tatap muka di sekolah. "Wifi gratis perlu sebagai pendukung sarana belajar siswa sepulange sekolah" tegasnya.
Wifi gratis juga besar manfaatnya bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Masa pandemi menuntut para pelaku UMKM untuk memasarkan produks secaraonline. Ini sebagai bagian program pengendalian Covid-19 dengan membatasi mobilitas dan mencegah kerumunan. Para pelaku UMKM harus meleke teknologi informasi. Supaya tak lagi hanya mengandalkan sistem konvensional untuk pemasaran produk. Tapi, harus mulai memanfaatkan aplikasi marketplace yang bisa diakses secara mudah melalui smartphone. Lewat marketplace pula jangkauan pemasaran produk UMKM akan lebih luas.
Namun, untuk mengakses marketplace dibutuhkan sarana internet. "Di sinilah pentingnya wifi sebagai penunjang pemulihan sektor ekonomi. Khususnya bagi pelaku UMKM," tutur Kustini.
Demikian pula di bidang ketahanan pangan. Kustini terus mengampanyekan perlunya memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Terutama tanaman sayuran. Dengan begitu, masyarakat tak lagi harus ke pasar untuk memenuhi kebutuhan sayur keluarga. Istilahnya, mangan sing ditandur, nandur sing dipangan (makan yang ditanam).
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menambahkan, tenaga pendidik termasuk sasaran utama gerakan vaksinasi masal. Dengan harapan untuk mempercepat proses belajar mengajar tatap muka. Mengingat dunia pendidikan menjadi salah satu prioritas utama pelaksanaan program vaksin. "Vaksinasi Cavid-19 besar manfaatnya bagi masyarakat. Terutama di bidang pendidikan. Sehingga pembelajaran tatap muka dapat segera dilakukan," tuturnya.
Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Sleman Nurhidayat mendorong percepatan vaksinasi bagi seluruh pelakua usaha jasa pariwisata, UMKM, dan pedagang pasar rakyat. Hal itu demi pencegahan dini persebaran Covid-19 di area-area yang biasa dipadati orang. Agar usaha jasa pariwisata dan UMKM bisa segera bangkit dan bergeliat.
Terlebih, kata Nurhidayat, UMKM merupakan sektor paling fundamental dalam kebangkitan ekonomi di masa pandemi Covid 19. "UMKM itu penopang perekonomian nasional," ujarnya.
Sektor UMKM meliputi banyak bidang usaha. Termasuk usaha jasa pariwisata, hingga pedagang kecil di pasar-pasar rakyat. Oleh karena itu, Nurhidayat mendorong pemerintah daerah memberikan kemudahan akses seluas-luasnya bagi pelaku UMKM. Baik permodalan, proses produksi, maupun promosi.