MAJALENGKA,.-
Sejumlah orang tua siswa di Majalengka memohon Pemerintah agar membuka kembali sekolah tatap muka agar anak-anaknya bisa belajar dengan baik. Sekolah Daring dinilai kurang epektif dan siswa cenderung mengabaikan tugas guru.
Ros orang tua siswa yang anaknya belajar di SMP 3 Majalengka, beberapa hari lalu dipanggil oleh guru di sekolah tersebut karena anaknya tidak mengerjakan tugas sekolah sebanyak 16 tugas yang harusnya sudha terkumpul tidak lama setelah tugas diberikan guru sekolahnya.
Dia mengaku kaget karena anaknya selalu mengatakan telah selesai mengerjakan seluruh tugas yang diberikan semua gurunya.
“Saya mau nanya apakah tugas yang tidak masuk ketika dikirim melalui online atau benar tidak mengerjakan tugas. Karena kan pulsa selalu penuh, tugas juga kata anak saya selalu dikerjakan, “ ungkap Ros.
Hal senada juga disampaikan Asep dan Ai yang mendapat panggilan dari sekolah tempat anaknya belajar. Berdasatkan catatan wali kelas di sekolahnya sejak Januari tidak pernah mengirimkan tugas yang diberikan guru mata pelajaran masing-masing.
Kondisi ini cukup mengagetkan mereka karena ketika anaknya di cek selalu mengatakan tugas sekolah telah selesai dikerjakannya.
“Kaget dapat panggilan dari sekolah ketika dilihat ternyata semua tugas sejak Januari belum dikerjakan,” kata Asep.
Sementara itu sejumlah guru di Majalengka berharap agar pemerintah segera menerbitkan Surat Edaran pembelajaran tatap muka dengan alasan pembelajaran daring kurang maksimal. Sehingga banyak anak yang mengabaikan tugas atau tugas tidak seluruhnya dikerjakan karena pemahaman yang kurang.
Pertimbangan lainnya, sekolah bisa menerapkan protokol kesehatan yang maksimal agar sekolah tidak menjadi tempat penyebaran vurus.
“Semua aturan akan dipatuhi karena sekolah juga tidak menghendaki adanya penyebaran Covid-19 di sekolah,” ungkap seorang guru.
Dia heran karena tempat hiburan, pasilitas umum serta tempat wisata dan tempat bermain bisa dibuka untuk umum padahal tempat tersebut bisa menjadi area penyebaran virus. Karena pengunjung datang dari berbagai daerah.
TU SMP 3 Majalengka Dede Supartini membenarkan sekolahnya memanggil semua orang tua yang anaknya tidak mengerjakan tugas sekolah atau belum seluruh tugas dikerjakan dan disetorkan kepada guru mata pelajaran.
Itu dilakukan setelah adanya evaluasi yang dilakukan oleh guru serta Kepala Sekolah dan Wali Kelas masing-masing. Pemanggilan orang tua agar tanggungjawab dilakukan bersama-sama antara orang tua dan tenaga pendidikan di sekolah.
“Kami selalu mengevaluasi pembelajaran anak agar anak bisa tetap belajar maksimal sesuai perintah yang diberikan guru,” ungkap Dede.
Sementara itu Juru Bicara Satgas Covid-19 Majalengka dr Gandana Purwana mengatakan kasus Covid-19 di Majalengka terus bertambah. Pada Senin (22/1/2021) penambahan kasus mencapai sebanyak 8 kasus atau bertambah menjadi 1.825 kasus. Angka meninggal dunia telah mencapai 162 orang.(Tati)***
Kabar Cirebon Hal 5, 23/2/2021