Perlu Dukungan Lingkungan bagi Terpapar Virus Korona

BERDISKUSI : Sejumlah narasumber berdiskusi saat Ngobrol Virtual yang diselenggarakan Suara Merdeka Network bersama Satgas Covid-19 melalui aplikasi Zoom Meeting, Kamis (7/1). Foto/Suara Merdeka)

 
SEMARANG, Suara Merdeka - Dewi Ria Utari, seorang penulis novel Rumah Hujan menceritakan pengalamannya saat suami dan dirinya terpapar virus korona dan sekarang sama-sama sembuh. Ia bercerita saat menjadi salah satu narasumber dalam Ngobrol Virtual dengan tema "Pahit Getir Menjadi Pendamping Orang yang Terinfeksi Covid- 19" yang diselenggarakan Suara Merdeka Network bersama Satgas Covid-19, Kamis, (7/1).
Menurutnya, diperlukan ketenangan dan dukungan dari warga lingkungan ketika mendapat vonis terpapar virus korona.
Dengan ketenangan, proses penyembuhan akan lebih cepat karena imun tubuh meningkat untuk melawan virus itu.
Dan tak kalah penting, memberitahukan kepada lingkungan, teman, saudara, atau kantor tempat bekerja ketika dinyatakan positif virus itu. Sebab dengan memberi tahu banyak orang itu, tentunya akan banyak dukungan dan semangat untuk proses penyembuhan itu.
"Kami berdua bersama suami memutuskan isolasi mandiri di rumah setelah divonis positif virus korona itu. Kami bersyukur lingkungan mendukung upaya isolasi mandiri ini," kata wanita yang tinggal di sebuah perumahan di Pondok Cabe Tangerang Selatan Banten ini.
Menurut Dewi, dukungan dari lingkungan itu misalnya pemberian bahan makanan sehari-hari yang dikirim setiap hari ke rumahnya dari warga di lingkungan sekitar. Selain itu dukungan moral semangat dalam bentuk ucapan di WA grup RT setempat. Hal itulah yang membuat diri dan suaminya termotivasi untuk segara sembuh dan tidak perlu dirawat inap di rumah sakit.
"Dalam waktu yang bersamaan, kakak saya yang tinggal di daerah DKI juga terpapar virus korona. Hanya karena mereka tinggal di apartemen dan seolah tetangga tidak mau tahu, akhirnya kondisi memburuk dan dirawat di rumah sakit meski akhirnya sembuh. Jadi dukungan moral dari warga di lingkungan itu penting dan saya alami sendiri," kata jurnalis ini.
Kantor tempat bekarja juga perlu diberi tahu. Ini penting karena berkaitan dengan tugas-tugas kantor yang harus ditinggalkan selama masa penyembuhan isolasi mandiri itu. Dengan begitu, pihak kantor bisa mencari pengganti dirinya untuk sementara waktu.
"Kantor juga memberi dukungan baik moral maupun logistik lain," ucap wanita yang bekerja di yayasan literasi Yayasan 17.000 Pulau Imaji di Jakarta ini.
Selain dukungan moral, Dewi dan suaminya juga harus patuh dan tertib terhadap protokol kesehatan. Di rumah pun, ia selalu memakai masker dan menjaga jarak dengan suaminya. Selama menjalani isolasi mandiri itu, juga harus tertib membuat jadwal harian mengkonsumsi obat atau vitamin yang diperlukan sesuai anjuran dokter.
"Makan makanan bergizi dan multivitamin selalu kami konsumsi setiap hari. Lambung tidak boleh kosong. Kami juga sering konsultasi dengan dokter meski melalui online. Mungkin ini yang bisa membuat kami lebih cepat pulih dari Covid-19. Saya dinyatakan sembuh pada 27 Desember 2020," paparnya. (H32, K14, arw -)