Fokus Program Kerakyatan

Rajabsyah/Harian Rakyat Kaltara: KONFERENSI PERS: Ketua Tim Transisi Prof. Ari Junaedi (kanan) bersama anggotanya Rukisah Saleh dalam konferensi pers di Hotel Tarakan Plaza, Jumat (8/1) malam.

 

TARAKAN – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dan Yansen Tipa Padan telah membentuk tim transisi untuk akan mengawal peralihan pemerintahan.
Tim ini terdiri dari enam orang, diketuai Prof. Ari Junaedi, beranggotakan Dr. Datu Iman Suramenggala sebagai sekretaris, ditambah Rukisah Saleh S.Pi, MP, Ph.D, ada juga Dr. Samuel, Dr. Peter Pulungan dan Yusuf Ramlan SH. MH.
“Kami secara resmi sudah mengemban amanah sebagai tim transisi Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara,” ujar Ari Junaedi kepada awak media dalam jumpa pers di Hotel Tarakan Plaza, Jumat (9/1/2021).
Tugas tim transisi, dibeberkan Ari Junaedi, mempermulus transisi pemerintahan dari Irianto Lambrie dan Udin Hianggio kepada Zainal Arifin Paliwang dan Yansen TP.
Pihaknya akan mengawal proses Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang sudah diketuk, untuk disesuaikan dengan program pasangan dengan jargon ZIYAP. Karena menuru Ari Junadi, seperti janji politik dan kampanye pasangan ZIYAP, akan memperkuat sinergi antara desa dan kota serta kabupaten dan kota.
Oleh karena itu, ia menegaskan yang perlu digarisbawahi adalah pihaknya ingin membawa semangat kerakyatan dalam APBD 2021.
“Tentu kami akan mengawal dan kami akan sesuaikan dengan program-program utama dari ZIYAP,” tegasnya.
Adapun program utama pasangan ZIYAP, dibeberkan Ari Junaedi, di antaranya fokus terhadap penanganan pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang dinilai menjadi masalah di Kaltara.
Selain itu, pemberian insentif bagi guru dan beasiswa juga menjadi salah satu program utama pasangan ZIYAP, serta memberikan stimulus kepada pelaku usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kaltara.
“Kami ingin pemberian insentif guru, kemudian pemberian beasiswa berjalan dan yang paling utama adalah bagaimana menekan angka covid, itu yang menjadi konsen utama pak Zainal Paliwang dan pak Yansen,” ungkapnya.
Dengan mengusung semangat kerakyatan, Ari Junaedi menegaskan program Zinal Arifin Paliwang dan Yansen TP tidak lagi fokus pada kelanjutan proyek mercusuar.
“Yang jelas tidak ada lagi yang namanya bangunan guest house, bangunan antar moda, dan kami pemberian insentif guru, kemudian pemberian beasiswa itu yang berjalan, dan yang paling utama adalah bagaimana menekan penyebaran angka covid,” tegasnya.
Terhadap kebijakan yang sudah dikeluarkan pemprov Kaltara saat ini, Ari Junaedi menegaskan masih ada kesempatan untuk membenahinya pada April nanti.
Termasuk proyek mercusuar seperti pembangunan Kota Baru Mandiri. Menurut Ari Junaedi, hal itu tidak menjadi prioritas dan dialihkan kepada program yang lebih riil di masyarakat.
Ia menegaskan pasangan ZIYAP menang berdasarkan pilihan rakyat, tentu pemilih dan rakyat menggantungkan harapan kepada pasangan ZIYAP, bagaimana program tersebut diimplementasikan dalam 100 hari pemerintahan Zainal Arifin Paliwang dan Yansen TP.
Rukisah Saleh juga membenarkan. “Setiap pemimpin itu punya visi tersendiri, punya ciri khas tersendiri. Mungkin pak Irianto punya target dan barangkali sudah dilakukan, pastilah target-target dan skala prioritas yang dilakukan oleh gubernur terpilih itu juga berbeda. Tapi intinya apa yang disampaikan Prof Ari tadi, bagaimana APBD yang ada itu betul-betul dialokasikan untuk kepentingan rakyat,” tuturnya. (mrs)