Direktur Utama (Dirut) Bank NTB Syariah H. Kukuh Rahardjo semula khawatir pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) berdampak pada penurunan pendapatan Bank NTB Syariah. Namun, dengan kerja keras seluruh staf dan karyawan Bank NTB Syariah, di awal Desember 2020 ini pendapatan bank milik daerah di NTB ini justru melebihi dari target yang sudah ditentukan.
Penegasan ini disampaikannya saat menerima kunjungan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB yang membahas rencana diskusi Eksklusif Rakerda PWI tanggal 16-19 Desember 2020 di ruang kerjanya, Rabu (2/12/2020). Diakuinya, PT. Bank NTB yang bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank syariah memiliki banyak tantangan. Apalagi di masa transformasi banyak yang pesimis, Bank NTB setelah menjadi bank syariah akan berkembang.
Namun, ujarnya, perlahan dan pasti, jajaran direksi mampu membangun kepercayaan masyarakat NTB, sehingga aset Bank NTB Syariah terjadi peningkatan, yakni di atas Rp10 triliun. Jumlah aset ini melebihi peningkatan aset dari bank lainnya yang ada di NTB.
Diakuinya, dalam mengembangkan Bank NTB Syariah, pihaknya tidak hanya terpaku pada kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pemerintah daerah. Pihaknya juga menyasar segmen yang selama ini belum disentuh, yakni pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan para pensiunan. Meski di satu sisi, ungkapnya, ada asumsi Bank NTB Syariah yang sama saja dengan konvensional lainnya dari masyarakat. Namun, masyarakat yang memiliki asumsi Bank NTB Syariah sama dengan bank konvensional lainnya, belum tahu seperti apa Bank NTB Syariah yang sebenarnya.
‘’Itu hanya mereka dapatkan dari cerita orang. Tapi kalau mereka sudah mengenal apa itu Bank NTB Syariah, asumsi mereka tidak akan seperti itu,’’ ujarnya.
Tidak hanya itu, tambahnya, pihaknya juga menyasar para pensiunan yang selama ini belum tersentuh. Meski dalam melayani para pensiunan ini membutuhkan investasi yang cukup besar, menurutnya, keberkahan dalam melayani adalah hal yang penting.
Sementara itu, Ketua PWI NTB, Nasrudin, S.Sos, mengatakan, PT. Bank NTB Syariah dapat dijadikan tolok ukur dalam membangun ekonomi daerah. Sinergisitas antara pelaku perbankan bersama sektor usaha lainnya patut diapresiasi. Dasar itulah tambah Nasrudin, PWI NTB berharap PT. Bank NTB Syariah bersedia menjadi narasumber tentang prospektif ekonomi NTB tahun 2021.
"Pertemuan tersebut sangat akrab dan kami bahagia karena beliau berkenan membagi ilmu dalam mencapai keberhasilan di sektor perbankan," ujarnya usai pertemuan didampingi sejumlah pengurus PWI NTB lainnya.
Sementara pantauan Suara NTB di Bank NTB Syariah, di masa pandemi ini, sama halnya pelayanan publik lainnya, siapapun yang datang ke Bank NTB Syariah harus mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan menggunakan hand sanitizer hingga jaga jarak. Selain itu, nasabah yang masuk melakukan transaksi ke Bank NTB Syariah suhu badannya dicek menggunakan thermo gun. Selain itu, jika kursi yang ada di dalam sudah penuh, nasabah mesti menunggu di luar di tempat yang telah ditentukan. (ham)
POSE BERSAMA - Pengurus PWI Cabang NTB pose bersama Dirut Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo di Gedung Bank NTB Syariah, Rabu (2/12). (Suara NTB/ist)