Teknologi informasi menjadi kebutuhan mutlak di era adaptasi baru pandemi Covid-19. Demikian pula pada dunia pendidikan.
Proses pembelajaran siswa secara daring menuntut kreativitas guru. Sembada Belajar melalui kanal YouTube menjadi solusi proses pembelajaran daring. Para siswa pun tetap bisa belajar di rumah dengan suasana menyenangkan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman terus berupaya menciptakan inovasi pembelajaran daring siswa sekolah yang efektif dan menyenang-kan. Kanal YouTube Sembada Belajar menjadi solusi jitu dalam menjawab tantangan itu. Sejak diluncurkan pada Agustus lalu, channel Sembada Belajar memang diprioritaskan untuk siswa sekolah dasar (SD).
Kanal Sembada Belajar memiliki konten berupa 27 video untuk peserta didik SD kelas 1-6. Terdiri atas 27 tema semester gasal. Penjelasan konten video diperagakan oleh 27 guru model. Sukses Sembada Belajar untuk siswa SD, kini Dinas Pendidikan Sleman mulai mengembangkan video serupa untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP). “Untuk pengembangan materi video siswa SMP ini kami akan bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG),” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana.
Sembada Belajar sejauh ini diutamakan untuk SD karena sulitnya siswa menerima pembelajaran materi selama pandemi Covid-19. Sedangkan untuk tingkat SMP, menurut Ery, sekolah sudah banyak menggunakan aplikasi pembelajaran sendiri.
Selain akan dikembangkan untuk tingkat SMP, kanal Sembada Belajar juga akan diperluas untuk siswa taman kanak-kanak (TK). “Kami terus lakukan evaluasi pada channel Sembada Belajar. Hasilnya sangat efektif. Tidak ada kendala yang berarti,” ucapnya.
Terpisah, Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Tuarini menyatakan, bahan ajar dalam konten video Sembada Belajar merupakan sarana bantu bagi siswa untuk belajar di rumah lewat kanal Youtube. “Lewat video Sembada Belajar ini kami berharap dapat membantu peserta didik menjalani proses belajar di rumah,” tutur Tuarini. “Semoga bermanfaat dan semakin berkembang berkat dukungan masyarakat,” sambungnya.
Taklupa, Tuarini minta dukungan warga Sleman untuk meng-klik tombol like, share, dan subscribe kanal YouTube Sembada Belajar.
Disisi lain, meski terus mengembangkan skema pembelajaran daring, Dinas Pendidikan Sleman siap menyambut pembelajaran tatap muka. Yang rencananya dimulai awal 2021.
Seluruh sekolah di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Sleman wajib menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan. (*/eno/yog/gp)
Sumber : Harian Radar Jogja, Edisi Rabu 18 November 2020, Halaman 3