SLEMAN- Ribuan karyawan dari sektor perhotelan di 41 hotel di wilayah DIY mendapatkan bantuan sosial berupa kebutuhan pokok (sembako). Bantuan diberikan Kementerian Sosial untuk meringankan beban karyawan akibat pandemi Covid-19.
Penasihat Dharma Wanita Kementerian Sosial RI Grace Batubara mengatakan bantuan tersebut disalurkan kepada 1.318 karyawan di sektor perhotelan terdampak Covid-19. Ini merupakan bantuan ketiga yang mereka salurkan untuk dunia pariwisata khususnya perhotelan. "Saya senang ikut andil dalam penyaluran bantuan ini. Bagaimanapun dunia pariwsata salah satu yang terdampak pandemi Covid-19," katanya saat memberikan bantuan secara simbolis di Hotel Jayakarta, Sleman, Jumat (13/11).
Grace mengatakan, sejak pandemi melanda Indonesia seluruh sektor mengalami keterpurukan, dunia pariwisata juga ikut terdampak. Hotel-hotel banyak yang sepi sebelum akhirnya tutup. Itu terjadi tidak hanya di Jakarta tetapi juga Bandung, Jogja dan Bali. "Ini sangat memprihatinkan. Bagaimana nasib karyawan hotel yang tutup akibat pandemi? Kami hadir di sini untuk membantu karyawan yang terdampak," katanya.
Dia berharap, para karyawan hotel dan sektor perhotelan tetap semangat untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata Jogja. Belakangan, kata Grace, sektor pariwisata mulai menggeliat. "Sempat jatuh lagi pada September lalu kemudian kembali naik sampai saat ini. Diharapkan tahun depan jadi momentum tahun kebangkitan dunia pariwisata Indonesia," harapnya.
Selama pandemi terjadi, Grace berharap agar karyawan dan pelaku diindustri perhotelan tetap menerapkan protokol kesehatan sampai nanti dilakukan vaksinasi oleh pemerintah. "Kami berharap tahun depan kondisi kembali normal. Desember mendatang, pemerintah akan menyalurkan vaksinasi Covid-19. Tetap terapkan protokol kesehatan," katanya.
Sebelumnya, Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan sektor hotel dan restoran selama ini menjadi penyumbang pajak tertinggi di Sleman. Ini artinya, sektor perhotelan juga memberikan kontribusi yang besar untuk pembangunan Sleman. "Di masa pandemi ini, butuh semangat guyup sesarengan, saling mendoakan membantu satu sama lainnya karena di masa pandemi kalau berjalan sendiri sulit. Kita tidak perlu saling menyalahkan tetapi harus berjalan bersama dan bersinergi," katanya.
Sumber : Harian Jogja, Edisi Senin 16 November 2020, Halaman 6