Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 Kabupaten Sleman hari ini (14/11) digelar meriah, namun tetap dengan protokol kesehatan ketat. Diselenggarakan serentak di empat lokasi, Kompleks Candi Ratu Boko, Studio Alam Gamplong, Museum Monumen Jogja Kembali, dan Museum Gunungapi Merapi. Acara tersebut juga disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Sleman TV.
Di Kabupaten Sleman, perayaan HKN ke-56 merupakan wujud penghargaan pemerintah daerah kepada para tenaga kesehatan yang telah berjuang merawat pasien Covid-19. Peringatan HKN 2020 bertema “Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat” sekaligus untuk meneguhkan gerakan Candak Mas Covid (Cari dan Kendalikan Masalah Covid-19).
Inovasi Dinas Kesehatan Sleman tersebut merupakan langkah strategis pengendalian dan pencegahan corona virus disease. “Upaya ini bertujuan mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien guna edukasi, penelusuran, dan manajemen kasus melalui tim gerak cepat, manajemen data, pemenuhan logistik, hingga penanganan jenazah Covid-19,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Sleman dr Joko Hastaryo MKes kemarin (13/11).
Berbagai langkah yang telah dilakukan, di antaranya, surveilans aktif mencari informasi menemukan dan obati Covid-19, pelayanan medis dengan menyediakan fasilitas kesehatan primer (25 puskesmas), 12 rumah sakit di DIJ, dan 13 rumah sakit rujukan antara di Sleman. Ditambah fasilitas kesehatan darurat tingkat pertama Covid-19 di Asrama Haji Sleman. Serta mengelola pembiayaan kesehatan yang diakibatkan Covid-19 yang tidak ditanggung oleh pemerintah pusat dan mengembangkan hot line Covid-19 (0878 1999 3434).
Selain itu, melakukan promosi kesehatan dengan memberdayakan 25 puskesmas untuk edukasi masyarakat. Baik melalui penyuluhan langsung maupun tidak langsung. Guna memberikan informasi yang tepat dan mereduksi stigma masyarakat terhadap pasien Covid-19.
Joko mengatakan, Dinas Kesehatan Sleman juga mengoordinasi percepatan penanganan jenazah Covid-19 melalui call center (081 359 111 600). Serta mereduksi stigma terhadap jenazah pasien Covid-19. Dan memberdayakan disinfeksi mandiri pada masyarakat dan institusi. “Penanganan kasus yang tepat efektif dalam memutus rantai persebaran Covid-19 tentu tidak lepas dari keterlibatan segala unsur lapisan masyarakat,” tutur Joko.
Candak Mas Covid berkomitmen melacak kasus dengan cepat. Maksimal 1x24 jam. Dengan harapan tindak lanjut penanganan dilaksanakan dengan tepat dan sesuai prosedur. Sehingga dapat mengendalikan persebaran Covid-19 di Kabupaten Sleman.
Ketua HKN ke-56 Kabupaten Sleman drg Atikah Nurhesti menambahkan, keberhasilan Gerakan Candak Mas Covid berbuah manis. Pada 5 Oktober lalu Pemkab Sleman mendapatkan penghargaan kategori Smart Living 4th Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2020 bertema “Smart City 2020: Driving Innovation and Productivity during the Global Pandemic.” ”Acara itu diikuti 600-an peserta berbagai kalangan dari seluruh penjuru Nusantara dan disiarkan secara live streaming melalui channel Youtube Sleman TV ,”ungkapnya. (*/yog/gp)
Sumber : Harian Radar Jogja, Edisi Sabtu 14 November 2020, Halaman 4