Hari ini, 7 November 2020, RSUD Sleman tepat berusia 43 tahun. Sejauh ini,
rumah sakit milik Pemkab Sleman terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Keberadaan Gedung Pelayanan Terpadu dengan beragam sarana dan prasarana baru dan modern kian menahbiskan peran RSUD Sleman sebagai sarana pencegahan, penyembuhan, hingga pemulihan penyakit.
Pandemi Covid-19 turut berdampak pada RSUD Sleman. Jumlah pengunjung mengalami penurunan. Ini seiring perubahan perilaku pasien dalam berobat di masa pandemi. Serta masalah klasik berupa rujukan berjenjang. “Dua hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi RSUD Sleman,” ujar Direktur RSUD Sleman dr Cahya Purnama MKes kemarin (6/11).
Menghadapi tantangan dampak pandemi Covid-19, RSUD Sleman telah melakukan berbagai macam inovasi dan peningkatan fasilitas pelayanan kepada pasien. Inovasi pelayanan publik saat pandemi tersebut, antara lain, “Sempitkan Zona Merahmu,” “MENIK GASIK,” dan “STMJ.”
Tiga inovasi tersebut selaras dengan tema HUT ke-43 RSUD Sleman, yakni “Mengukir Prestasi dan Inovasi di Masa Pandemi Covid-19.”
Program “Sempitkan Zona Merahmu” merupakan pelayanan pemisahan gedung perawatan pasien Covid-19 dan pasien umum. Hal ini guna mencegah penularan Covid-19 bagi pengunjung maupun petugas rumah sakit. Program tersebut untuk mempersempit area zona merah yang berisiko penularan Covid-19.
Sedangkan “MENIK GASIK” adalah akronim dari Media KomuNIKasi PetuGAs, PaSIen, dan Keluarga sebagai program mengatasi keterbatasan komunikasi. Antara petugas dengan pasien dan keluarga. Dengan program ini komunikasi petugas dengan pasien dan keluarga tidak terganggu. Seperti halnya berada di ruangan perawatan biasa. Sehingga pelayanan di ruangan isolasi tetap optimal.
Kemudian “STMJ,” kepanjangan dari Satuan Tugas Memuliakan Jenazah. Terdiri atas 9 petugas rumah sakit, termasuk sopir ambulans. Tim STMJ siap setiap saat melaksanakan tugasnya memulasarakan jenazah sesuai standar prosedur Covid-19. Serta sesuai agama dan kepercayaan pasien. Lalu mengantarkan jenazah Covid-19 dari RSUD Sleman sampai ke makam. Selanjutnya memakamkan pasien sesuai standar Covid-19.
Dalam rangka peringatan HUT ke-43 RSUD Sleman diadakan beberapa kegiatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas pegawai, serta inovasi dan kualitas pelayanan kesehatan pasien. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam masa adaptasi kebiasaan baru.
Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Sleman drg Restu Indah Nuryani mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan peringatan HUT RSUD Sleman tahun ini disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Meliputi kegiatan ilmiah seminar virtual menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru pada perseorangan, keluarga, masyarakat, fasilitas kesehatan, serta kehamilan dan persalinan yang sangat diperlukan pada keadaan sekarang ini.
Seminar dengan tema “Budaya Hidup Sehat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” akan dilaksanakan 24 November 2020. Menghadirkan empat narasumber, antara lain, Kepala Dinas Kesehatan Sleman dr Joko Hastaryo MKes, dokter spesialis kandungan RSUD Sleman dr Laili Chilmawati SPOG, serta psikolog dari RSO DR R. Soeharso dan delegasi dari RSUP DR Sardjito. “Peserta tidak dipungut biaya. Gratis,” ungkapnya.
Selain itu, RSUD Sleman juga membagikan masker, hand sanitizer, serta media edukasi berupa leaflet kepada para pengunjung rumah sakit.(*/yog)
Sumber : Harian Radar Jogja, Edisi Sabtu 7 November 2020, Halaman 4