Tabanan, Bali-
Vaksinasi dosis lanjutan (booster) COVID-19 untuk di kabupaten Tabanan ditargetkan bisa menyasar lebih banyak sasaran sampai dengan akhir bulan Januari 2022 sesuai dengan ketersediaan vaksin Astrazeneca saat ini sebanyak 20 ribu dosis. Tidak hanya melalui gebyar vaksinasi, booster juga dilayani di seluruh fasilitas layanan kesehatan (Puskesmas) dengan sasaran prioritas lansia dan kelompok rentan, termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hendak kembali bekerja ke luar negeri. Khusus untuk PMI, vaksin dosis ketiga atau booster dilaksanakan di gedung kesenian I Ketut Maria, Jumat (14/1).
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Susila mengatakan, sasaran untuk booster di kabupaten Tabanan sebanyak 377.888 atau sama dengan total sasaran vaksinasi tahap I. Hanya saja untuk booster kali ini menargetkan tuntas 20 ribu dosis sampai akhir bulan Januari 2022, atau sesuai dengan stok vaksin sementara yang diberikan oleh Pemerintah Propinsi Bali. Jumlah dosis ini baru sementara, sebab dalam perjalanan waktu dipastikan ada penambahan dan pengajuan vaksin kembali. Termasuk juga untuk pengiriman vaksin jenis Moderna dari pemerintah pusat yang masih berproses. Karena untuk booster ada dua jenis vaksin yang digunakan yakni Astrazeneca dan Moderna.
“sesuai jumlah vaksin yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali sejumlah 20.000 dosis kita optimis bisa menuntaskan akhir bulan ini. Jika kurang dipastikan akan kembali mengajukan ke Pemrov Bali. Apalagi capaian vaksinasi kita di Tabanan bagus, kita ada di posisi peringkat 3,”ucap Susila.
Dimana cakupan pencapaian vaksinasi I 96,2 persen, vaksin tahap II capaian 89,71 persen, vaksin booster 0,92 persen atau sebanyak 3.434, vaksin lansia tahap I capaian 94,02 persen, vaksin lansia tahap II capaian 86,45 persen, vaksin anak 6-11 tahun tahap pertama 101,87 persen, vaksin anak 6-11 tahun tahap II capaian 3,16 persen, dan saat ini vaksinasi tahap kedua masih terus berlangsung.
Sementara itu, gebyar vaksinasi untuk PMI di Tabanan ditinjau langsung Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, Sekda Tabanan, I Gede Susila, sejumlah pejabat Pemkab Tabanan dan para Camat.
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan, vaksinasi massal ditujukan kepada PMI untuk memfasilitasi mereka bekerja ke luar negeri. Sebab sebelumnya mereka sempat terkendala untuk berangkat bekerja lantaran belum mendapatkan vaksinasi booster. Lewat koordinasi antar camat dan Dinas Kesehatan inilah Pemkab Tabanan segera memfasilitasi PMI Tabanan agar bisa berangkat ke luar negeri. Apalagi PMI adalah penyumbang devisa untuk negara. "Kita belum bisa lakukan vaksinasi booster untuk PMI sebelumnya karena dari pusat belum mengeluarkan sertifikat lewat peduliLindungi tersebut. Itu juga menjadi kendala," jelasnya.
Namun karena sudah ada arahan dari pusat untuk melaksanakan vaksinasi booster, maka Pemkab Tabanan memutuskan agar PMI difasilitasi pertama. Tak hanya itu dalam proses vaksinasi booster ini, mengingat Tabanan telah memenuhi target untuk melaksanakan vaksinasi tahap I dan tahap II maka Tabanan sudah bisa melaksanakan dengan sasaran seluruh masyarakat. "Selain PMI, kita juga fasilitasi untuk lansia sebagai kaum prioritas dan nantinya menyasar masyarakat luas dengan pola berbasis banjar sama seperti vaksinasi sebelumnya," tegasnya.
Salah seorang PMI asal Selemadeg, Dewa Putu Sudibya (36) mengaku sangat terbantu sekali untuk bisa melengkapi syarat administrasi yang dibutuhkan jika seandainya ada kesempatan untuk kembali bekerja ke luar negeri. Ia pun mengaku sudah 7 kali bekerja di kapal pesiar, dan dua tahun ini mandeg lantaran Covid19. “Semoga kondisi mulai membaik, dan bisa bekerja lagi ke kapal,”ucapnya. (kmb28)