Tabanan, Bali-
Menyikapi temuan pasien Covid19 varian Omicron di Surabaya, Jawa Timur, dimana informasinya pasien tersebut sempat berkunjung ke Bali pertengahan Desember 2021, membuat jajaran Dinas Kesehatan khususnya di kabupaten Tabanan mulai awas. Tak hanya melakukan kordinasi di internal jajaran pada Senin (3/1), koordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Bali yang tengah melakukan tracing juga terus dilakukan.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Susila mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil tracing yang dilakukan Propinsi Bali. Meski demikian ia terus memantau perkembangannya. Apalagi belum diketahui pasti, apakah pasien bersangkutan sempat singgah atau berkunjung ke Tabanan, selama berada di Bali. “Kami tetap awasi, sembari tunggu perkembangan tracing dari dinas kesehatan Propinsi, karena dia ini kemana saja, pergi dengan siapa dan bertemu dengan siapa, belum bisa dipastikan,”jelasnya.
Dengan temuan atau laporan mengenai identifikasi Covid-19 varian Omicron di beberapa daerah, mantan dirut RSUD Tabanan inipun kembali menegaskan pada masyarakat untuk lebih hati-hati. Termasuk juga keberadaan Omicron yang masuk Bali hendaknya tidak ditanggapi dengan kepanikan. Melainkan tetap mengantisipasi penyebarannya dengan melakukan protokol kesehatan (prokes), termasuk vaksinasi.
"Virus pasti bermutasi. Tapi secara umum gejala Omicron sama dengan varian-varian sebelumnya. Yang paling penting tetap menjaga diri. Tetap melakukan pencegahan untuk diri sendiri dengan menerapkan prokes," jelasnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan lagi agar masyarakat sudah menerima vaksin dengan dosis lengkap. Terlebih kepada mereka yang berstatus komorbid atau memiliki penyakit penyerta. Karena menurut Susila masyarakat dengan komorbid di Tabanan masih ada yang takut divaksinasi COVID-19. Bahkan selain takut divaksin, ada yang takut ke layanan kesehatan untuk mengobati komorbidnya
"Yang komorbid tetap berobat. Kemudian memastikan diri sudah memperoleh vaksin dengan dosis lengkap. Begitu ada kesempatan, memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin, sebaiknya vaksin. Jangan ditunda," pungkasnya.
Saat ini, masyarakat dengan komorbid yang belum tervaksin rata-rata mobilitasnya rendah dengan kata lain mereka sudah jarang keluar rumah. Untuk menyasar ini, menurut Susila petugas kesehatannya lah mendatangi satu persatu ke rumahnya. Capaian vaksinasi COVID-19 di Tabanan untuk dosis satu saat ini mencapai 95,92 persen atau 359.589 orang dari target 374.888 orang. Sedangkan dosis kedua baru 89,27 persen atau sebanyak 334.655 orang dari target 374.888 orang. Menurut Susila, capaian vaksinasi di Tabanan saat ini memang masih merangkak untuk bisa mencapai 100 persen.
Landainya tambahan kasus baru COVID-19 di Tabanan menyebabkan ruangan khusus merawat pasien COVID-19 yang disiapkan rumah sakit di Tabanan baik pemerintah maupun swasta kosong. "Kurang lebih sudah dua mingguan kosong tidak ada kasus yang dirawat di rumah sakit," ujarnya.(kmb28)