Menjelang Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan ‘Sapa Aruh’ di Bangsal Kepatihan Yogyakarta pada Rabu (22/12/2021) kemarin. Dalam menyampaikan Sapa Aruh tersebut, Sri Sultan didampingi Wakil Gubernur Paku Alam X dan Asisten Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda DIY, Sumadi.
Dalam sapa Aruh kali ini, Sri Sultan menyampaikan beberapa pesan terkait antisipasi penyebaran Covid-19. Sultan melarang segala jenis perayaan untuk menyambut tahun baru dan tidak akan ada pesta kembang api selama malam pergantian tahun. Selain itu Sultan melarang adanya pawai dan arak-arakan tahun baru serta acara Old and New Year, baik di ruang terbuka maupun tertutup seperti hotel dan restoran, karena akan berpotensi menimbulkan kerumunan. Hal tersebut demi keselamatan dan kemaslahatan bersama.
Selama libur Nataru, Yogyakarta akan dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia. Sultan menyampaikan agar pelaku wisata, travel agent atau biro perjalanan, dan seluruh jasa pendukungnya dapat menjadi teladan terdepan dalam menavigasi dan mentaati ketentuan yang berlaku. Menurutnya, sudah menjadi adat bahwa memasuki momentum akhir tahun, Yogyakarta dipadati wisatawan. Oleh karenanya, Ia mengimbau seluruh warga DIY untuk tetap patuh menegakkan protokol kesehatan. Berikut penuturan Sri Sultan HB X :
--Insert Sri Sultan HB X--
Selain para pelaku atau pengelola industri wisata, Sultan pun berharap para pengunjung atau wisatawan yang datang ke DIY juga memiliki kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan demi kesehatan dan keselamatan bersama, tanpa harus ditegur terlebih dahulu. Wisatawan yang datang ke DIY diharapkan senantiasa legawa, ikhlas, dan mandiri dalam melaksanakan tertib protokol 5M.
Dalam Sapa Aruh tersebut, Gubernur DIY pun meminta seluruh instansi pemerintah, Satgas Covid-19 DIY serta para relawan hingga di tingkat RT/RW, padukuhan, dan kalurahan untuk aktif turut mengawasi titik-titik wisata dan keramaian demi mencegah potensi penularan Covid-19.
Raja Keraton Yogyakarta itu menambahkan, perlunya koordinasi lintas sektor antara relawan atau Satgas Covid-19 dengan shelter dan fasilitas kesehatan setempat perlu diaktifkan kembali sebagai langkah preventif. Namun demikian, Sultan berpesan dalam melakukan pengawasan serta berinteraksi dengan wisatawan, warga DIY harus tetap mengedepankan grapyak-semanak (ramah penuh kekeluargaan) meski dengan menjaga jarak, dan tetap ‘samedulur’ (menjaga persaudaraan).
Lebih lanjut Gubernur DIY mengatakan, bagi Umat Nasrani yang memperingati Natal di tempat ibadah agar selalu mematuhi protokol kesehatan dengan memperhatikan kapasitas gereja. Jika tidak memungkinkan beribadah di gereja, Sultan berharap dapat legawa beribadah secara online tanpa mengurangi makna Natal. Ia berpesan, agar tetap menjaga suasaan damai, mengedepankan toleransi dan tepa selira, dan mengajak masyarakat agar bersama-sama menjaga dengan baik momentum atau kondisi saat ini dimana pandemi sudah cukup terkendali.(Dsa)