Dengan melandainya kasus aktif harian Covid-19 di Kota Sorong, mama Yosina mulai bangkit. Seiring waktu, Yosina pun tertolong dengan adanya bantuan dari Pemerintah Kota Sorong melalui program UMKM.
JARUM jam menunjukan pukul 16.00 WIT, mama Yosina (42 tahun) mulai menata barang dagangannya. Ada sagu, daun gatal, dan sayur lokal khas Papua seperti gedi, lilin, gohi, kangkung, sawi, bayam, daun bawang, terong dan masih banyak lagi jenis-jenis bahan untuk memasak sayur lainnya.
Bumbu dapur seperti cabai merah, rawit, cabai hijau, bawang, sereh, laos tak ketinggalan ditata dengan rapi di atas meja kayu, bantuan dari dari Komunitas Kaki Abu beberapa waktu lalu.
Ini memudahkannya ketika melayani pembeli yang datang. Berjualan berbagai bahan sayur mayur dan bumbu dapur itu dilakukan Yosina dalam setiap sore di Jalan Yupiter Km 10 Kota Sorong.
Setiap hari pula, pelanggan memburu barang dagangannya. Pembeli yang merupakan warga setempat dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan bahan sayur mayur dan bumbu dapur.
Di tengah Covid-19 yang masih pandemi, mama Yosina harus pandai-pandai mengatur modal dengan pembelanjaan kebutuhan barang dagangan.
Ia tidak ingin menderita kerugian atas dampak pandemi tersebut. Apalagi masih adanya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Kota Sorong.
Cukup sekali penderitaan yang dialaminya saat awal-awal Covid-19 melanda. Mama Yosina dan sejumlah mama-mama Papua yang biasanya berjualan di Pasar Sore Kota Sorong sulit berjualan dengan leluasa, mengingat aktivitas masyarakat dibatasi. Modal dagang pun sudah banyak tergerus untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangganya.
Sekarang, dengan melandainya kasus aktif harian Covid-19 di Kota Sorong, mama Yosina mulai bangkit. Seiring waktu, Yosina pun tertolong dengan adanya bantuan dari Pemerintah Kota Sorong melalui program UMKM. Mama Yosina merupakan salah satu dari 717 UKM yang menerima bantuan pemulihan ekonomi itu.
“Puji Tuhan saya dapat bantuan dampak Covid-19 dari Pemerintah Kota Sorong. Ini sangat membantu sekali, hitung-hitung menambah modal untuk berjualan,” tutur Yosina.
Usaha tetap berjalan
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Sorong, Yance Jitmau meminta para pedagang kecil untuk terus mempertahankan usahanya selama masa pandemi ini. Meskipun keuntungan didapat kecil yang penting usahanya masih terus berjalan. Sehingga saat pandemi telah usai, usaha dapat berkembang normal kembali.
”Meskipun untungnya kecil terus, pokoknya bertahan karena pada suatu saat normal bapak ibu sudah posisinya tetap masih jalan. Kita harus optimis bahwa keadaan ini akan ada waktunya untuk berakhir tapi memang bukan sekarang,” terangnya.
Yance mengungkapkan dua tahun ini merupakan tahun yang sangat berat, karena penuh ujian, baik yang dialami individu maupun perusahaan di berbagai tempat. Kondisi ini diakibatkan wabah Covid-19 tidak hanya melanda Indonesia, tetapi juga 215 negara lainnya di dunia.
“Semuanya terasa sangat berat. Baik usaha mikro merasa berat, usaha kecil merasa berat, perusahaan besar sekalipun merasakan beratnya usaha dan ekonomi kita,” ujarnya.
Karena itu, Pemerintah Kota Sorong berupaya memberikan bantuan modal usaha bagi puluhan pelaku usaha di daerah tersebut agar terus bertahan di tengah pandemi Covid-19. Bantuan modal usaha itu bertujuan agar memulihkan kondisi perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan koperasi.
Yance menyebut tahun ini yang mendapat bantuan modal usaha yakni sebanyak 40 koperasi, 717 UKM, dan 140 kelompok usaha yang terdampak pandemi Covid-19.
Bantuan modal usaha yang diberikan bersumber dari dana bagi hasil (DBH) Migas, dana Otsus, dan dana dari kementerian terkait.
Ia berharap pelaku usaha penerima bantuan dapat mempergunakannya dengan baik guna peningkatan usaha sehingga perekonomian masyarakat dan daerah ini bisa segera pulih kembali.
Asisten II Setda Kota Sorong, Tamrin Tajuddin yang memberikan keterangan terpisah, menyatakan kebijakan otonomi khusus Papua telah memberi manfaat luar biasa bagi masyarakat terutama pelaku usaha asli Papua.
Hal tersebut tentunya menjadi bukti komitmen pemerintah pusat, mengakselerasi pembangunan Papua dan Papua Barat dari sisi sumber daya manusia, infrastruktur maupun peningkatan ekonomi masyarakat.
Dikatakan bahwa guna meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi bagi masyarakat Papua Barat, maka pemerintah daerah memberikan bantuan modal usaha untuk mengembangkan usaha kecil menengah.
”Kami sangat berharap pemberian bantuan modal usaha ini dapat membangkitkan semangat pelaku usaha serta meringankan beban untuk tetap produktif melanjutkan usaha di masa pandemi Covid-19," ujarnya. (*)