Warga Harus Gotong Royong Hadapi Covid-19

Pelantikan Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sleman dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, Senin (2/11)

 
SLEMAN- Bupati Sleman, Sri Purnomo mengajak masyarakat untuk bergotong royong menghadapi dan menyelesaikan segala persoalan yang muncul. Salah satunya, bersama-sama memerangi pandemi Covid-19.
Menurut Sri, semua pihak harus mampu bersinergi dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Menurutnya, pemerintah tidak dapat menyelesaikan seluruh persoalan yang dihadapi tanpa adanya peran serta dari masyarakat. "Terbukti seperti saat menghadapi pandemi Covid-19 ini. Tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintah Pusat saja. Tapi masyarakat juga harus peduli untuk menghadapi itu," ujaranya saat melantik pengurus DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sleman periode 2020-2025, Senin (2/11).
Sri mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu menghidupkan serta meningkatkan semangat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih di tengah kemajuan teknologi dan era globalisasi ini, menurutnya gotong royong harus tetap menjadi ciri khas dari budaya mayarakat Sleman. "Menghadapi Covid-19 tanpa dukungan semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan sangat sulit untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Oleh karenanya, penerapan Cita Mas Jajar (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) harus dilakukan semua warga," katanya.
Ketua DPD LPM Kabupaten Sleman periode 2020-2025, Dwijo Putro mengatakan pihaknya akan berupaya menjalankan fungsinya secara optimal. Menurutnya LPM mempunyai peran yang sangat strategis dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat, guna meningkatkan proses pembangunan di Sleman. "Tentu tujuannya demi kesejahteraan masyarakat. Selama ini LPM menjadi mitra pemerintah," kata Dwijo.
Ketua LPM DIY KPH. Notonegoro mengatakan sejak dulu budaya hidup bergotong royong dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dia berharap masyarakat secara mandiri dapat berinisiatif dan berperan aktif dalam memajukan daerahnya masing-masing. "Budaya kita itu gotong royong, swadaya, swakarsa. Di Jogjakarta itu istimewanya karena itu," ucap Notonegoro

 

Sumber : Harian Jogja, Edisi Selasa 3 November 2020, Halaman 6