SLEMAN- Kepedulian masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan terus mengalami peningkatan. Konsumen banyak mencari Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), Gedung Pertemuan dan Cathering yang sudah menerapkan protokol kesehatan.
Direktur PT Cipta Sarina Vidi Sri Sulasmi mengatakan sejak menerapkan protokol kesehatan kepercayaan publik untuk menggunakan gedung pertemuan di Sarina Vidi terus meningkat. Hal ini terjadi karena masyarakat saat ini tidak lagi mengutamakan keindahan tempat tetapi pada masalah keamanan kesehatan.
"Jadi penerapan protokol kesehatan justru yang dicari oleh orang saat ini. Kecenderungan tamu di kami, keamanan kesehatan yang pertama kali ditanyakan. Rasa aman dulu yang dicari baru masalah keindahannya," kata Sri saat ditemui Harian Jogja, Selasa (20/10).
Bahkan, katanya, konsumen yang datang berasal dari luar daerah karena di daerahnya belum ada jaminan masalah keamanan kesehatan itu. Apalagi, penerapan protokol kesehatan tidak hanya berlaku bagi karyawan tetapi juga para tamu serta para vendor. "Kami sudah mendapatkan rekomendasi dan surat bebas Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Sulasmi menyebutkan, salah satu standar protokol kesehatan yang diterapkan kepada karyawan yang melayani wajib menggunakan masker, sarung tangan dan face shield. Untuk menghindari penularan Covid-19, konsumsi yang disajikan menggunakan boks. "Kalau konsumen tetap menggunakan sistem prasmanan tetap kami layani dengan standar protokol kesehatan," katanya.
Misalnya, tamu tidak boleh menyentuh sendok untuk mengambil makanan sendiri. Mereka dilayani oleh karyawan dengan jarak minimal satu meter dan ada partisi dengan karyawan. "Jumlah tamu yang datang juga dikurangi, jika normalnya 1.200 orang saat ini hanya 600 orang. Ini dilakukan agar tamu bisa tetap menjaga jarak," katanya.
Pihaknya terus melakukan edukasi kepada konsumen agar tetap konsisten menerapkan prokes. Dengan seperti itu pengawasan juga bisa dilakukan. "Untuk menarik minat konsumen, kami tidak mengambil margin keuntungan yang seperti biasanya. Karena bagiamana pun pariwisata harus terus bangkit," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih mengatakan untuk memenuhi persyaratan atau standar operasional yang sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19, Pemkab Sleman melalui Gugus Tugas Covid-19 memberikan rekomendasi atas 16 destinasi pariwisata dan 98 usaha jasa pariwisata yang beroperasional.
"Dari total yang mengajukan permohonan sebanyak 173 pemohon, saat ini masih sejumlah 59 usaha jasa pariwisata dan destinasi masih dalam proses verifikasi. Lainnya, 16 destinasi pariwisata dan 98 usaha jasa pariwisata sudah mendapatkan rekomendasi," katanya.
Ningsih mengatakan, setiap pelaku usaha, pengelola dan penyelenggara sektor pariwisata juga wajib mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah dan mengendalikan Covid-19 secara konsisten. "Untuk kepentingan bersama, setiap orang wajib melakukan dan mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19," katanya