Pemenang Pilkada Diminta Taat Prokes

Salah seorang pasien Covid-19 mengikuti pemilihan di TPS khusus Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 Asrama Haji Jogja, Rabu (9/12/2020)

 

SLEMAN - Bupati Sleman Sri Purnomo meminta agar seluruh simpatisan dan tim sukses pasangan calon (paslon) untuk tidak melakukan euforia berlebihan saat dinyatakan menang pada Pilkada kali ini. Ia melarang adanya konvoi kemenangan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

"Siapapun nanti yang menang, kami minta untuk tidak merayakan kemenangan dengan berlebihan. Jangan hura-hura. Jangan sampai terjadi kerumunan atau konvoi karena saat ini masih terjadi pandemi Covid-19," kata Sri usai meninjau pelaksanaan pemungutan suara di Faskes Darurat Covid-19 Asrama Haji, Rabu (9/12).

Menurut Sri, secara umum pelaksanaan Pilkada di wilayah Sleman berjalan lancar dan sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Sebelum meninjau pelaksanaan Pilkada di Asrama Haji, ia bersama Forkominda Sleman juga meninjau penerapam protokol kesehatan di sejumlah TPS. Seperti di TPS 009 Dusun Wonorejo, Kapanewon Ngaglik, dan TPS 48 di Dusun Gejayan, Depok.

"Penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar dan sesuai dengan protokol kesehatan, tidak terjadi kerumunan karena para pemilih sudah diatur jadwal untuk datang ke TPS agar tidak terjadi penumpukan," katanya.

Asrama Haji, kata Sri, merupakan salah satu TPS khusus bagi para pasien Covid-19 yang diisolasi. Di TPS khusus ini, baik pemilih maupun petugas sudah memenuhi protokol kesehatan yang sangat ketat. "Khusus TPS di Asrama Haji protokol kesehatan sudah sangat ketat sekali, Petugas KPPS sudah menggunakan APD lengkap menggunakan hazmat, dan seluruh petugas berasal dari tenaga kesehatan yang bertugas di sini," katanya.

Ia pun menjelaskan alur pencoblosan sudah sesuai dengan Protokol Kesehatan di mana sebelum memasuki TPS, pemilih diwajibkan menggunakan masker dan diharuskan mencuci tangan, kemudian dilakukan pengecekan suhu dan diberikan sarung tangan plastik. Usai melakukan pencoblosan pemilih diharuskan mencuci tangan kembali. "Kalau untuk pemilih yang melakukan isolasi mandiri di rumah, ada petugas KPPS yang jemput bola sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo menyatakan penghuni Asrama Haji berjumlah 76 orang, Rusunawa Gemawang berjumlah 37 orang, dan yang melakukan isolasi mandiri di rumah jumlahnya lebih dari 700 orang. Mereka yang menjalani isolasi di rumah, kata Joko tersebar di semua kelurahan. "Paling banyak di Gamping, Depok dan Ngaglik, itu sesuai urutan terbanyak. Saat memilih mereka difasilitasi oleh petugas PPS dan KPPS," katanya.

Ketua PPK Mlati, Jami Hermanto mengatakan khusus di Faskes Darurat Covid-19 baik di Asrama Haji maupun Rusunawa Gemawang, teknis pencoblosannya difasilitasi oleh tenaga kesehatan (nakes). Untuk pengguna hak suara/DPPh di Asrama Haji sebanyak 57 orang oleh TPS 50 Pogung Lor, Rusunawa Gemawang 28 orang, TPS 43 Karangjati Gemawang. "Sementara di RS Sarjito 32 orang TPS 61 Sendowo, dan RS Sakina Idaman 24 orang, TPS 35 Blunyah
Sinduadi. Saya juga pakai hazmat saat di Asrama Haji," jelas Jami.

 

Sumber : Harian Jogja, Edisi Kamis 10 Desember 2020, Halaman 1