Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati : Masyarakat Harus Patuhi Protokol Kesehatan

Debat kadidat calon bupati dan wakil bupati

 
Pesisir Selatan -- Pada debat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) tiga pasangan menyampaikan perlunya protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid 19.
Tiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Pessel yang ikut debat Rabu(11/11) yaitu, Paslon 01 Hendrajoni-Hamdanus, Paslon 02 Rusma Yul Anwar-Rudi Hariansyah, dan Paslon 03 Dedi Ramanto Putera-Arfianof Rajap, dan dipimpim oleh moderator Didi Rahmadi, di Studio TVRI Sumbar.
Dimana pasangan calon 01 Hendrajoni sebut perkembangan kasus Covid-19 di daerah tersebut, terkait tidak kedisiplinan masyarakat.
Sebab katanya, ketika menanggapi jawaban atas pertanyaan moderator pada Paslon, terkait penanganan strategis melalui edukasi dan tingkat penanganan Covid-19, karena tingkat kepatuhan masyarakat masih cukup rendah, terkhusus untuk di daerah.
Hendrajoni menanggapi, dari berbagai upaya yang telah dilakukan sebelumnya seperti, memperketat perbatasan, ketersediaan alat medis di rumah sakit, dan ruang isolasi di Rusunawa dan tes swab, selama penanganan Covid-19 di Pesisir Selatan.
Tentu, kedisiplinan masyarakat sangat diperlukan. Karena itu, mampu menekan angka pengurangan jumlah kasus Covid-19 di daerah tersebut.
"Intinya kedisiplinan masyarakat. Jika masyarakat disiplin, Insyaallah Covid-19 tidak ada di Pessel," ucap Calon Bupati Hendrajoni didampingi Wakilnya Hamdanus
Sejauh ini, berdasarkan data dan catatan penanganan Covid-19 di Pesisir Selatan, tercatat angka peningkatan kasus relatif masih tinggi dan masih meningkat.
Dimana dari catatan itu, untuk hari ini Rabu (11/11/2020), tercatat ada 2 penambahan kasus. Dengan demikian, total kasus positif di daerah tersebut berjumlah 544 kasus orang terkomfirmasi positif, dan angka itu meningkat sejak satu bulan terakhir.
Sementara, jawaban dari Paslon 02 Rusma Yul Anwar dan Rudi Hariansyah, yang dijawab Paslon Wakil Bupati Rudi mengatakan, untuk penekanan dan menurunkan angka kasus Covid-19 i daerah tersebut perlu beberapa penekanan dan penanganan sistem yang baik dari pemerintah.
Pertama, ia akan melakukan blogging terhadap suatu daerah dengan cara meningkatkan pengawasan di beberapa wilayah perbatasan.
Sebab, secara ntrennya kasus yang terjadi di Pessel adalah kasus berdasarkan penularan dari luar wilayah Pessel sendiri.
"Jadi, intinya kita menghambat dan mempersempit ruang terjadinya penyebaran Covid-19 di daerah atau diwilayah kita,"ucapnya dengan tegas
Kedua lanjut Rudi, melakukan tracking di tingkat Puskesmas dan Pustu di Nagari melalui tenaga medis yang ada.
"Nah, dengan hal serius itulah, yang kita lakukan dalam memutus mata rantai dan mencegah klaster baru yang tumbuh di Pessel sendiri," ujarnya.
Kemudian, tanggapan dari Paslon 03 Dedi Ramanto Putera-Arfianof Rajab yang dijawab oleh Arfianof Rajab mengatakan, lebih menekankan ke pemerintah terkait pelayanan dalam penanganan Covid-19.
Karena katanya, kebanyakan masyarakat belum tau mana dan seperti apa bahaya Covid itu sendiri.
"Intinya, pelayanan pemerintah dalam mengedukasi masyarakat terkait bahaya Covid-19 ini, dan informasi lainnya terkait wabah Covid-19 ini," katanya.

 

Sumber : Padang 1214