MUQ Bustanul Ulum Belakukan Lockdown

Harian Rakyat Aceh

 
LANGSA - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah non boarding terhenti dan lebih memilih belajar secara daring. Namun tidak sama halnya dengan Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ)Yayasan Dayah Bustanul Ulum Langsa yang berada di Gampong Alue Pinang Kecamatan Langsa Timur , Sampai saat ini tetap beraktifitas seperti biasa. Sekolah boarding ujung timur Aceh tersebut tetap balajar tatap muka, namun mereka melakukan lockdown total. Tidak dibenarkan siapa pun masuk ke areal sekolah. Bila ada orang tua yang ingin menjeguk anaknya, cukup berada diluar pagar. sementara anak di dalam pagar. Dan jika dibenarkan masuk maka itu dikarenakan hal tertentu dan sudah melalui proses pengecekan suhu tubuh. Khusus hari jum'at seperti biasa wali santri dibenarkan bertemu anaknya, hanya saja kita batasi jumlah dan waktunya kita gilir, sehingga tidak terjadi kerumunan. " lockdown di MUQ kita berlakukan sejak 5 Oktober 2020 lalu menyusul surat edaran Walikota Langsa " Demikian ungkap, Direktur Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ) Yayasan Dayah Bustanul Ulum Langsa (YDBUL), Mundzir YNs, MAg, kepada Rakyat Aceh, Jum'at, (06/11). Menurutnya, mensikapi hal tersebut agar anak-anak bisa terus belajar dengan tenang, kita putuskan membentuk satuan tugas covid MUQ dan menunjuk Ustadz Muhamad Rusdi, LC, MA sebagai Ketua Satuan Tugas Covid. Pemberlakuan Lockdown lokal ini dengan memperketat penjagaan di pintu masuk , sehingga tidak dibenarkan adanya orang luar yang lalu lalang masuk ke MUQ. Selanjutnya , untuk memutus rantai Covid tersebut berbagai fasilitas dibangun seperti alat cuci tangan, serta himbauan berupa spanduk sosialisasi bahaya covid yang dipasang ditempat-tempat strategis di dalam dayah. Tidak cukup hanya sampai disitu , MUQ juga mendorong anak-anak untuk berolah raga setiap sore saat tidak ada jadwal belajar. Bahkan terkadang saat malam pun anak-anak ada yang main futsal. Berbagai fasilitas olah ragapun dibangun dalam dayah. Selain untuk meningkatkan imum tubuh, dengan olah raga anak-anak akan betah tinggal di dayah. Begitupun secara berskala, semua santri kita lakukan pengecekan kesehatan dan bila suhu tubuh melewati batas normal segera pihak sekolah akan menghubungi keluarganya untuk dijemput dan dibawa berobat. " alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang terpapar covid" sebut Mundzir. Sementara untuk pelaksanaan protokol kesehatan bukan untuk santri saja, namun untuk ustadz dewan guru dan karyawan semua kita lakukan cek suhu tubuh. Tim Satgas yang telah kita bentuk pun tersebut siaga 24 jam untuk mengawasi 1516 orang santri yang bersekolah di MUQ. Tidak terasa sudah satu bulan berjalan, dan akan berlanjut sampai batas waktu belum ditentukan. Diceritankan oleh Munzir, harus kita akui Covid-19 ini telah memaksa orang untuk tidak lagi bisa berjabat tangan, apalagi mencium tangan orang yang dituakan. Senyum tidak lagi bisa diperlihatkan, sebab wajah sebagian ditutupi masker. Siapa pun tak bisa bebas lagi. Mulut terkunci, hangat pelukan tak ada lagi. Jaga jarak, jaga diri dari bersentuhan secara fisik. Ditengah pandemi Covid 19, pendidikan berbasis pesantren dengan asrama (boarding school) menjadi solusi terbaik pendidikan saat ini . Dimana pemberlakuan aturan yang ketat bagi semua penghuni dayah agar tidak boleh keluar. Dengan begitu, mudah di kontrol oleh pihak sekolah terhadap pemberlakuan protokol kesehatan. Sehingga para wali santripun tidak perlu was-was menyekolahkan anak-anaknya ke MUQ, Sebut Mundzir lagi. Sekedar tambahan saja, memasukkan anak di lingkungan boarding school atau pesantren adalah pilihan bijak disaat pandemi. Dimana mendapat ilmu pengetahuan yang dibutuhkan tanpa hambatan jarak maupun kelangkaan tatap muka juga mendapatkan tempat yang aman dan nyaman karena layanan yang diberikan. Wajib mengikuti protokol kesehatan ketat, tenaga medis yang siap melayani, tempat tinggal yang layak, ustadz pendamping yang berkompeten dengan keilmuannya. " bila mencermati ditengah kondisi pandemi Covid, maka dayah atau pesantren merupakan opsi yang paling memungkinkan untuk keberlangsungan studi anak-anak" ujarnya. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas Covid MUQ, Muhamad Rusdi, LC, MA, keputusan untuk belajar tatap muka diambil atas persetujuan dan dukungan wali santri. Dimana kita juga memberi kesempatan bagi wali santri untuk memilih tatap muka atau daring. " 99 persen wali santri memilih untuk sekolah tatap muka" ujar Muhammad Rusdi. Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Dayah Bustanul Ulum Langsa ( YBDUL ), Dr Amiruddin Az Zawi mengatakan bahwa MUQ ini didirikan sekitar 1982, namun baru tahun 1975 baru berbadan hukum dibawah Yayasan Dayah Bustanul Ulum Langsa (YDBUL ). Dirinya juga membenarkan bahwa keputusan pemberlakuan lockdown di pesantren MUQ Langsa ini telah melalui proses mufakat berbagai pihak demi mempertimbangkan kesehatan santri dan guru serta proses pendidikan yang terus ber lanjut. " Pandemi Covid 19 yang masih mewabah di negeri ini membuat para pihak harus kreatif dalam mengambil sebuah kebijakan demi pendidikan anak -anak . Alhamdulillah MUQ telah mengambil alternatif Lockdown tersebut" papar Emi sapaan akrab Ketua Umum Yayasan Dayah Bustanul Ulum Langsa ( YBDUL ). Semoga pandemi Covid 19 ini segera berlalu di negeri ini dan para santri bisa kembali beraktivitas dan melalukan proses belajar seperti sediakala. Salam sehat. (Ray Iskandar)

 

Sumber : Harian Rakyat Aceh edisi sabtu, 7 November 2020 halaman 5