Cerita Pasien Covid 19:Corona Bukan Aib

Rm pasien cobid 19

 
RM(32) pengiat pariwisata warga Nagari Cerocok Anau merupakan salah seorang warga di Kabupaten Pesisir Selatan yang terpapar Covid 19, padahal dirinya mengaku selama menjalankan
aktifitasnya dirinya selalu menerapkan protokol kesehatan yang
cukup.Dengan selalu menjaga jarak, sering cuci tangan dan pakai masker.
Kepada Padang Ekspres RM menceritakan dirinya merasakan deman, pusing
dan perut sakit ketika mengikuti acara pelatihan selam (Diving) yang
diadakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir
Selatan Sabtu (3 Oktober) lalu di Pulau Pagang Kawasan Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan.
Waktu itu dirinya merasakan pusing dan sedikit lelah waktu mengikuti
pelatihan, padahal diriya sebelum mengikuti pelatihan tersebut telah
melakukan rapid tes di Puskesmas dan hasilnya negatif. "Saya melakukan
rapid tes di Puskesmas Tarusan sebab setelah pelatihan ini saya akan ke Provinsi Bengkulu untuk kegiatan studi tiru bersama kawan kawan Kelompok Sadar Wisata( Pokdarwis) Kawasan Mandeh dan Padang dan hasilnya negatif," ujarnya
Namun ketika mengikut pelatihan selam yang diikutinya kondisi badan
kurang enak , puncaknya Minggu(4/10) dirinya begitu kelelahan, punggung terasa sakit dan sedikit mual.Dirinya menduga terpapar ketika melaksanakan ibadaah sholat di Mushala yang ada dilokasi pelatihan. Sebab selama menjalankan sholat dirinya tidak pakai masker dan mengunakan sajadah yang ada dimushalla tersebut.
"Saya selalu pakai masker dan rajin cuci tangan ketika beraktifitas dan
hanya ketika shalat saja saya tidak pakai masker, saya merasakan mungkin
waktu shalat ini saya terpapar virus sebab kondisi sajadah yang sedikit
basah dan berbau,tetapi itu juga bisa dipastikan" ujarnya
Pelatihan berakhir pada Senin(5/10) dan dirinya kembali kerumah untuk
mempersiapkan diri untuk ikut pada kegiata Studi Tiru ke Provinsi
Bengkulu.Senin (5/10) pukul 19.00wib bersama dengan Pokdarwis Kawasan
Mandeh dan Padang berangkat menuju ke Bengkulu dan sampai di Bengkulu
Selasa (6/10) pukul 10.00 wib. Langsung menuju kelokasi acara dan Hotel.
Selanjutnya kegiatan selesai Rabu (7/10) dan sorenya bersama rombongan dirinya kembali ke Sumbar dengan rute melewati Jambi, Palembang dan sampai ke Sumbar Kamis. Dan semua peserta mengikuti Swab di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
"Selama dalam perjalanan dan kegiatan saya hanya banyak diam dan tidur.
Karena rasa sakit ini masih terasa. Namun tidak pernah terpikirkan sama
sekali kalau saya akan terpapar Covid 19," ujarnya
Sesampainya dirumah dirinya hanya diam dikamar dan tak banyak aktifitas diluar. Karena letih waktu perjalanan tidur menjadi aktifitas yang banyak dilakukannya. Dan Sabtu (10/10) dirinya mengaku membawa wisatawan untuk berwisata mancing di Kawasan Mandeh. "Saya memandu wisatawan mancing pada malam harinya, dan siangnya keliling Kawasan," lanjutnya
Minggu (11/10) sorenya RM mengaku ditelepon oleh salah seorang petugas medis kalau hasil swabnya positif. Dirinya divonis terpapar virus Corona ke 310 di Kabupaten Pesisir Selatan."Tak bisa berkata apa apa ketika menerima kabar ini,seluruh tubuh dingin dan sanggup bicara,terbayang virus yang bisa mendatangkan kematian ini bersarang ditubuh," ujarnya
Rm langsung mengisolasi dirinya di rumahnya. Dan langsung menjaga jarak dengan semua orang yang dirumah dan sekitarnya. Namun karena dirumah tidak relevan untuk isolasi karena banyaknya penghuni akhirnya diisolasi di Rusunawa. Kawasan yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk isolasi pasien positif corona tanpa gejala.
Kini sudah hampir seminggu dirinya di isolasi di Rusunawa,aktifitas yang dilakukannya olahraga dan aktifitas pribadi lainnya. Dan telah dilakukan tes swab pertama,"Kita masih meninggu hasilnya,moga negatif dan dilakukan tes selanjutnya dan harapan juga negatif sehingga bisa bisa pulang dan beraktifitas normal kembali. Disini hanya tembok teman bicara kita, Membosankan," ujarnya
Rm tidak pernah menyesali diri dan tidak merasa terlalu memusingkan. Sebab dia menilai covid 19 bisa mendatangi siapa saja dan kapan saja. Tak perduli itu mereka yang sehat dan yakin dirinya kuat. Apalagi RM yang mengaku selalu menerapkan protokol kesehatan 'Saya berharap ini bisa jadi contoh dan ispiratif bagi semua orang ,agar lebih mematuhi protokol kesehatan,gunakan masker selalu,jaga jarak dan cuci tangan," ujarnya
Malah RM mengaku selama dia menjalani isolasi di Rusunawa banyak hal yang bisa lakukan,salah satunya intropeksi diri dan lebih mendekatkan diri pada pencinta. "Tuhan memberikan ujian sesuai kemampuan umatnya," ujarnya
Namun Rm berpesan kalau corona itu bukan aib sehingga tidak perlu di sisihkan dari masyarakat. Siapapun bisa terdampak oleh karena itu kewaspadaan saja yang harus ditingkatkan. "Hasil swap pertama sudah negatif,semoga yang kedua juga bisa negatif sehingga bisa kembali beraktifitas,"ujarnya
Sementara itu Sekretaris Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Pesisir Selatan Dalipal mengimbau masyarakat untuk konsisten mematuhi protokol kesehatan sebab terdapat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang cukup banyak di Pesisir Selatan
"Saya imbau masyarakat untuk disiplin dan konsisten menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, untuk mengantisipasi persebaran Covid-19," ujarnya
Ia mengatakan, konsistensi dalam penerapan protokol kesehatan perlu ditingkatkan meski masa adaptasi kebiasaan baru mulai diterapkan.
"Pandemi Covid-19 belum usai, meski telah ada penerapan adaptasi kebiasaan baru, kedisiplinan akan penerapan protokol kesehatan tetap harus menjadi yang utama," ujarnya.

 

Sumber : Padang Ekspres 3 November 2020 halaman 14